Kabar Menggembirakan, Kemenag Berikan Perlindungan Jamsostek ke 165 Ribu Guru Madrasah
Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Kementerian Agama (Kemenag) Thobib Al Asyhar
Foto: antara fotoJAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) memberikan perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsostek) untuk 165.768 guru madrasah bukan aparatur sipil negara (ASN) sebagai upaya memperkuat sumber daya manusia (SDM) sesuai Astacita Presiden Prabowo Subianto.
“Ini bagian dari komitmen kami dan BPJS Ketenagakerjaan untuk mendukung Astacita Presiden Prabowo Subianto, dalam memperkuat pembangunan SDM melalui pendidikan yang berkualitas,” ujar Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Kementerian Agama (Kemenag) Thobib Al Asyhar di Jakarta, Senin (9/12).
Menurut dia, peningkatan kesejahteraan guru madrasah menjadi salah satu fokus Menteri Agama Nasaruddin Umar. Hal ini ditegaskan Menag saat memberikan sambutan pada peringatan Hari Guru Nasional, 25 November 2024 lalu.
Saat itu, Menag berharap upaya meningkatkan kesejahteraan GTK Madrasah akan berbanding lurus dengan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
"Kita sudah bersepakat dengan BPJS Ketenagakerjaan, kita mulai dengan 165.768 guru madrasah bukan ASN yang mendapat pelindungan Jamsostek," kata Thobib.
Ia mengemukakan, sebanyak 165.768 guru madrasah bukan ASN ini tersebar di 34 provinsi. Mereka adalah para guru madrasah yang terpilih berdasarkan sejumlah kriteria. “Kemenag telah alokasikan anggaran 21,483 miliar rupiah untuk mengkaver BPJS Ketenagekerjaan para guru ini,” ujarnya.
Pelindungan guru madrasah bukan ASN melalui BPJS Ketenagakerjaan ini berlaku selama 12 bulan, mulai 1 Januari hingga Desember 2024 ini. Tahun 2025 juga akan dilakukan hal yang sama.
Sementara itu, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo mengatakan sinergi dengan Kemenag ini dalam rangka memastikan para guru dan tenaga kependidikan madrasah terlindungi Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.
"Meskipun saat ini belum semua, tetapi melalui momentum Hari Guru akan semakin banyak yang terlindungi dan para guru menjadi sadar bahwa mereka juga memiliki risiko," ujar Anggoro.
Sejak tahun 2023 hingga November 2024, terdapat 388 ribu GTK madrasah yang sudah terlindungi BPJS Ketenagakerjaan. Angka tersebut baru mencakup 60 persen dari keseluruhan GTK madrasah yang ada di Indonesia.
Total manfaat Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian yang diberikan kepada guru madrasah secara nasional tercatat mencapai 10,67 miliar rupiah.
Anggoro berharap Kemenag dapat segera menerbitkan regulasi guna mengakselerasi perlindungan yang menyeluruh bagi seluruh guru dan tenaga pengajar di lingkup Kemenag, sehingga mereka bisa "Kerja Keras Bebas Cemas" sesuai dengan tagline BPJS Ketenagakerjaan.
"Diperlukan dukungan berupa kebijakan dan regulasi agar dapat memberikan perlindungan yang maksimal bagi guru di Indonesia agar mereka dapat terus menjadi obor yang memberikan penerangan bagi setiap generasi penerus bangsa," kata Anggoro.
Berita Trending
- 1 Dorong Industrialisasi di Wilayah Transmigrasi, Kementrans Jajaki Skema Kerja Sama Alternatif
- 2 Tak Sekadar Relaksasi, Ini 7 Manfaat Luar Biasa Terapi Spa untuk Kesehatan
- 3 Selama 2023-2024, ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik
- 4 J-Hope BTS Rilis Musik Baru Maret Tahun Ini
- 5 7 Manfaat Luar Biasa Terapi Biofeedback untuk Kesehatan
Berita Terkini
- Lima Inspirasi Seru untuk Rayakan Tahun Baru Imlek
- Terendah di Indonesia, Harga Serapan Gabah di Sumsel Anjlok
- Memanas Hubungan Kedua Negara Ini, Kanada Siapkan Tarif Impor Balasan untuk Trump
- Renovasi Rumah Wujud Harapan Akan Kehidupan yang Lebih Baik
- Irena Sebut Transisi Energi Indonesia Tuai Perhatian Khusus