Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Kamis, 06 Jul 2023, 22:50 WIB

Pemkab Cirebon Optimistis Penurunan 'Stunting' Tercapai Sesuai Target

Wakil Bupati Cirebon Wahyu Tjiptaningsih (kanan) memberikan bingkisan kepada warga memiliki balita di Cirebon, Jawa Barat, Kamis (6/7).

Foto: ANTARA/Ho-Humas

CIREBON -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon, Jawa Barat, menyatakan optimistis penurunan angka stunting di daerah itu bisa tercapai sesuai target, yaitu tersisa 14 persen pada 2024.

"Kami optimistis, pada tahun 2024 nanti bisa mencapai target penurunan angka stunting. Pada tahun 2022 angka kekerdilan pada anak di Cirebon mengalami penurunan 8 persen, yakni menjadi 18 persen dari 26 persen tahun 2021," kata Wakil Bupati Cirebon Wahyu Tjiptaningsih di Cirebon, Kamis.

Menurutnya di tahun 2023 ini, Pemkab Cirebon optimistis penanganan stunting bisa maksimal, karena saat ini semua organisasi perangkat daerah (OPD) bersama-sama bergerak dalam menangani kasus gagal tumbuh tersebut.

Ayu sapaan akrabWahyu Tjiptaningsih menyatakan, dengan tren penurunan dan upaya maksimal yang dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak maka yakin target penurunan hingga 14 persen di 2024 bisa direalisasikan.

Salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemkab Cirebon untuk menurunkan stunting yaitu dengan menggandeng seluruh pihak, baik itu pemerintahan, swasta maupun akademisi.

Seperti yang dilakukan saat ini, pihaknya bekerja sama dengan pihak swasta membagikan bingkisan makanan tambahan untuk balita yang ada di Desa Cisaat, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.

Menurut Ayu, penanganan stunting tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah saja, namun juga ada peran dari instansi dan unsur lainnya. Pihaknya juga bekerja sama dengan Universitas Gunung Jati (UGJ), untuk melibatkan mahasiswanya dalam mengedukasi masyarakat Kabupaten Cirebon terkait pola asuh.

"Karena mayoritas penyebab stunting di Kabupaten Cirebon adalah pola asuh, sehingga perlu edukasi yang masif, baik oleh mahasiswa maupun para kader posyandu," pungkasnya.

Redaktur: -

Penulis: Antara, Sujar

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.