Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pemimpin yang Bermartabat

Foto : ANTARA/HO-BPIP

Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo.

A   A   A   Pengaturan Font

Paus Fransiskus menekankan bahwa demokrasi yang sehat membutuhkan nalar demokrasi. Ini berarti rakyat harus memilih pemimpinnya berdasarkan rekam jejak yang baik dan tanggung jawab moral untuk memperjuangkan kesejahteraan mereka. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang memiliki janji-janji yang realistis dan terukur, bukan janji-janji yang penuh dengan kepalsuan.

Dalam demokrasi yang sehat, proses pemilihan pemimpin harus didasarkan pada pertimbangan rasional dan fakta-fakta yang objektif. Rakyat harus mampu mengevaluasi rekam jejak dan kredibilitas para kandidat secara kritis.

Mereka harus mempertimbangkan apakah janji-janji yang disampaikan dapat diwujudkan dan apakah kandidat tersebut memiliki kapasitas dan komitmen untuk melayani masyarakat dengan baik. Sayangnya, populisme politik sering kali menjerumuskan rakyat miskin menjadi korban dari cara-cara berpolitik yang manipulatif.

Janji-janji populis yang tidak realistis hanya akan memperburuk kondisi masyarakat yang sudah rentan. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk membangun kesadaran akan pentingnya nalar demokrasi dan rasionalitas dalam memilih pemimpin.

Peringatan Paus Fransiskus menjadi sangat penting bagi kita dalam upaya menciptakan kembali demokrasi yang bermartabat. Demokrasi yang bermartabat adalah demokrasi yang mengedepankan cita-cita luhur untuk memperjuangkan kesejahteraan rakyat. Bagaimana negara hadir untuk memberi rasa aman, pendidikan yang mencerdaskan, dan berperan dalam memperjuangkan perdamaian dunia, semuanya harus menjadi bagian dari visi para pemimpin.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top