Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pemimpin Transformatif: Pemimpin yang Memiliki Roso dalam Upaya Penanggulangan Bencana

Foto : Istimewa

Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Antonius Benny Susetyo pada acara Jambore Nasional Forum Penanggulangan Bencana.

A   A   A   Pengaturan Font

PADANG - Dialog budaya dalam acara Jambore Nasional Forum Penanggulangan Bencana (FRB) menjadi ajang penting dalam upaya manajemen pencegahan dan penanggulangan bencana di seluruh Indonesia. Ajang ini lebih dalam membahas mengenai kepemimpinan transformatif terkait manajemen bencana, khususnya menjelang tahun politik 2024, di mana pemilihan umum dan pilkada akan dilaksanakan

Dalam acara yang diselenggarakan secara hybrid ini Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Antonius Benny Susetyo menyatakan pengurangan risiko bencana telah menjadi perhatian utama semua pihak. Namun, pentingnya pemimpin yang berorientasi pada pengurangan risiko bencana dan memiliki kepedulian terhadap literasi bencana tidak boleh diabaikan.

Menurut siaran persnya, Jumat (29/9), Benny mengatakan pemimpin transformatif dalam konteks ini tidak hanya memiliki pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga hati yang peduli terhadap penanggulangan bencana.

Lebih lanjut Benny menekankan pemimpin yang memiliki hati untuk penanggulangan bencana adalah kunci. Mereka harus memiliki kesadaran akan pentingnya persiapan masyarakat dalam pendidikan sadar bencana. Pemimpin semacam itu juga akan mengupayakan anggaran yang cukup untuk teknologi guna meningkatkan responsibilitas terhadap bencana.

Pemimpin transformatif dapat muncul dalam berbagai jabatan, termasuk kepala daerah atau pejabat publik. Mereka diharapkan sudah memiliki kesadaran akan risiko bencana yang selalu mengintai, seperti gempa bumi, banjir, longsor, dan bencana ekologi lainnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top