Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un Klaim Negaranya akan Luncurkan Satelit Pengintai untuk Memantau Militer Amerika Serikat, Ada Apa Nih?

Foto : istimewa

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un

A   A   A   Pengaturan Font

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengungkapkan negaranya akan meluncurkan sejumlah satelit pengintai. Ini bertujuan untuk memberikan informasi real-time terkait gerak-gerik yang dilakukan militer Amerika Serikat (AS) dan sekutunya.

Hal tersebut disampaikan oleh media Korea Utara yakni KCNA. Dilaporkan, Kim Jong Un saat mengunjungi Badan Pengembangan Dirgantara Nasional Korea Utara mengatakan, satelit pengintai militer tersebut akan ditempatkan ke orbit kutub sinkron matahari dalam periode rencana lima tahun. Diketahui, rencana tersebut pertama kali digemborkan pada tahun lalu.

"Dia mencatat bahwa tujuan mengembangkan dan mengoperasikan satelit pengintaian militer adalah untuk memberikan informasi real-time kepada angkatan bersenjata Korea Utara tentang tindakan militer oleh pasukan agresi imperialisme AS dan pasukan sekutunya di Korea Selatan, Jepang, dan Pasifik," kata laporan KCNA.

Kim menambahkan, peluncuran satelit pengintai tidak hanya mengumpulkan informasi melainkan juga melindungi kedaulatan dan kepentingan nasional Korea Utara. Menurutnya, Korea Utara menggunakan haknya yang sah untuk membela diri, serta meningkatkan prestise nasional.

"Dia menekankan bahwa proyek mendesak untuk menyempurnakan kapasitas kesiapsiagaan perang negara dengan meningkatkan pencegah perang negara adalah tugas revolusioner tertinggi, tugas prioritas politik dan militer yang paling penting bagi partai dan pemerintah kita," tambahnya dalam laporan KCNA.

Sejumlah ahli mengatakan, Korea Utara telah bersiap untuk meluncurkan satelit pengintai. Langkah peluncuran satelit pengintai tersebut dinilai cukup kontroversial, seperti uji coba rudal negara yang menggunakan teknologi rudal balistik terlarang.

Korea Utara mengatakan telah melakukan dua tes sistem satelit pada 27 Februari dan 5 Maret lalu. Pihak berwenang di Korea Selatan, Jepang, dan Amerika Serikat mengatakan tes tersebut melibatkan peluncuran rudal balistik.

Peluncuran satelit pengintai tersebut menuai kecaman dari publik internasional. Militer AS mengatakan bahwa pihaknya telah meningkatkan pengawasan dan pengumpulan pengintaian di Laut Kuning. AS juga mengatakan telah meningkatkan kesiapan pertahanan rudal balistiknya setelah peningkatan signifikan dalam pengujian rudal Korea Utara.

Sebelumnya, peluncuran luar angkasa Korea Utara sebelumnya telah dikecam oleh Amerika Serikat dan sekutunya sebagai pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB, yang telah menjatuhkan sanksi kepada Korea Utara atas program nuklir dan rudalnya.

Kabar terkini, Korea Utara menembakkan 'proyektil tidak dikenal' pada Rabu (16/3) yang tampaknya gagal total tak lama setelah peluncuran. Ini disampaikan oleh militer Korea Selatan setelah media Jepang melaporkan dugaan peluncuran rudal oleh Korea Utara yang memiliki senjata nuklir.

Dilansir dari Reuters, peluncuran tersebut dilakukan usai Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan memperingatkan bahwa Korea Utara mungkin sedang bersiap untuk menguji coba rudal balistik antar benua (ICBM) pada jarak penuh untuk pertama kalinya sejak 2017.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top