Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pandemi Covid-19

Pemimpin Hong Kong Tolak "Lockdown" Total

Foto : Peter PARKS / AFP

Gelombang covid-19 terburuk l Sejumlah pasien berbaring di ranjang rumah sakit di luar Caritas Medical Center, di Hong Kong, Senin (15/2), saat kota itu menghadapi gelombang Covid-19 terburuk hingga saat ini.

A   A   A   Pengaturan Font

HONG KONG - Pemimpin Hong Kong pada Selasa (15/2) mengatakan tidak akan memberlakukan penguncian (lockdown) total seperti yang pernah diterapkan Tiongkok daratan saat kota itu mengalami gelombang virus korona terburuk, bahkan bersumpah akan menerapkan keadaan normal baru (new normal).

Sebelumnya selama lebih dari dua tahun, Hong Kong telah mengikuti strategi nol-Covid Tiongkok, tetapi gelombang varian Omicron yang sangat menular telah menghancurkan kapasitas kota untuk pengujian, karantina, dan perawatan.

Tidak ada tempat di dunia yang berhasil kembali ke nol kasus Covid setelah wabah seperti itu kecuali Tiongkok daratan, yang telah memberlakukan penguncian di seluruh kota dan perintah tinggal di rumah secara massal ketika bahkan ketika hanya beberapa kasus terdeteksi.

Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, mengesampingkan pendekatan itu. "Kami tidak memiliki rencana apa pun untuk memberlakukan penguncian total secara menyeluruh," kata Lam kepada wartawan.

Menolak Seruan

Lam juga menolak seruan dari beberapa pakar kesehatan masyarakat dan tokoh bisnis untuk beralih dari nol-Covid ke strategi mitigasi.

"Kita harus terus berjuang melawan wabah ini. Menyerah pada virus bukanlah pilihan," tegas Lam seraya menambahkan bahwa pihak berwenang akan terus menggunakan penguncian distrik skala kecil, dengan pengujian semua penduduk di blok perumahan di mana kasus terdeteksi.

Seperti Tiongkok daratan, Hong Kong telah menangani virus dengan perbatasan yang sebagian besar tertutup, karantina yang panjang, pelacakan kontak, dan undang-undang jarak sosial yang ketat.

Dengan lebih dari 2.000 kasus infeksi harian baru dilaporkan pada Senin (14/2) dan angkanya tetap berada di atas 1.000 kasus untuk sebagian besar pekan lalu, gelombang saat ini menguji kebijakan itu karena belum pernah terjadi sebelumnya, serta peneliti lokal telah memperingatkan bahwa kasus harian baru dapat melebihi 28.000 per hari pada Maret.

Sebelum wabah ini, Hong Kong merawat semua pasien virus korona di bangsal isolasi khusus, tetapi tempat tidur di rumah sakit dan fasilitas perawatan massal sementara di dekat bandara dengan cepat terisi.

Siapapun yang melakukan kontak dekat dari kasus virus sebelumnya dikirim ke kamp karantina pemerintah, tetapi banyak yang sekarang disuruh mengisolasi diri di rumah.

Lam mengatakan 3.000 flat di blok perumahan umum yang baru dibangun akan diubah untuk penggunaan karantina. SB/AFP/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top