Hong Kong Berencana Larang Semua Rokok Elektrik
Seorang pria menggunakan rokok elektrik di Hong Kong pada 23 Maret 2021.
Foto: CNA/AFP/Anthony WallaceHONG KONG - Hong Kong pada Kamis (6/6) mengumumkan rencana pelarangan menyeluruh terhadap rokok elektronik, dengan alasan adanya "konsensus" mengenai perlunya tindakan dan dampaknya terhadap kesehatan generasi muda.
Langkah ini dilakukan dua tahun setelah kota di Tiongkok tersebut melarang impor, produksi, dan penjualan rokok elektrik dan produk tembakau yang dipanaskan.
"Kami akan sepenuhnya melarang semua produk rokok alternatif," kata Menteri Kesehatan Lo Chung-mau pada konferensi pers, menggunakan istilah pemerintah untuk produk seperti rokok elektrik.
Hong Kong telah melarang kepemilikan rokok elektrik "untuk tujuan komersial", dan usulan pada hari Kamis itu akan memperluas larangan kepada pembeli eceran, bahkan jika merokok di tempat pribadi.
Berdasarkan undang-undang yang ada, siapa pun di Hong Kong yang mengimpor rokok elektronik bisa dihukum hingga tujuh tahun penjara dan denda sebesar 2 juta dollar Hong Kong atau 256.000 dollar AS, sementara penjual dan produsen bisa dipenjara hingga enam bulan.
"Larangan menyeluruh terhadap produk rokok alternatif telah menjadi konsensus di masyarakat… Sudah waktunya untuk melarang segala bentuk kepemilikan produk rokok alternatif, termasuk untuk penggunaan pribadi," kata Wakil Menteri Kesehatan Eddie Lee.
Pejabat kota juga mengumumkan pembatasan merokok lainnya pada hari Kamis, termasuk larangan merokok saat mengantre di area publik luar ruangan dan berbagi rokok dengan anak di bawah umur.
Pemerintah juga mengusulkan pelarangan tembakau beraroma, yang menurut para pejabat berdasarkan hasil survei sangat menarik bagi perempuan dan generasi muda.
Lo berharap larangan rokok elektrik dan usulan lainnya akan diajukan ke legislatif tahun ini.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan tahun lalu bahwa 34 negara telah melarang penjualan rokok elektrik, sementara 87 negara memiliki peraturan penuh atau sebagian.
Pihak berwenang Hong Kong berharap dapat mengurangi tingkat prevalensi merokok menjadi 7,8 persen pada tahun depan, turun dari 9,1 persen pada tahun 2023.
Redaktur: Lili Lestari
Penulis: AFP
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Selama 2023-2024, ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik
- 2 Kemenperin Desak Produsen Otomotif Tiongkok di Indonesia Tingkatkan Penggunaan Komponen Lokal
- 3 Jepang Siap Dukung Upaya RI Wujudkan Swasembada Energi
- 4 Irena Sebut Transisi Energi Indonesia Tuai Perhatian Khusus
- 5 Perkuat Kolaborasi, PM Jepang Dukung Indonesia untuk Jadi Anggota Penuh OECD
Berita Terkini
- Agensi ADOR Gugat NewJeans untuk CegahTeken Kontrak Independen
- Marbot Masjid dan Guru Ngaji Seharusnya Mendapat BPJS Ketenagakerjaan
- Mike Ethan Kolaborasi dengan Mario Ginanjar Rilis Single ‘Dia Harus Tahu’
- Untuk Kenang Persahabatan, Nyoman Paul Hadirkan 'Alunan Mimpi'
- Indra Sjafri Mengaku Belajar Banyak dari Shin Tae-Yong