Pemimpin Dunia Kecam Kudeta di Myanmar
Jenderal Min Aung Hlaing
NAYPYIDAW - Para pemimpin dunia mengecam kudeta militer di Myanmar. Negara-negara Barat menyerukan militer Myanmar untuk segera membebaskan para pemimpin sipil yang ditahan.
Militer Myanmar merebut kekuasaan lewat kudeta tak berdarah, Senin (1/2), dan menahan Presiden Myanmar, Win Mynt, Pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi, serta sejumlah tokoh senior dari Partai Liga Nasional untuk Demokrasi atau National League for Democracy (NLD).
Kudeta militer itu dipimpin langsung Panglima Tertinggi Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing. Militer melanjutkan kudeta itu dengan mengumumkan keadaan darurat, dan melantik mantan Jenderal Myint Swe sebagai Penjabat Presiden.
Kudeta militer Myanmar berawal dari sengketa hasil pemilu tahun lalu yang dimenangkan oleh Partai NLD-nya Aung San Suu Kyi. Militer Myanmar menuding pemilu pada November 2020 itu curang, dan mengancam akan mengambil tindakan. NLD saat itu menang telak, meraup 83 persen kursi dan melanjutkan pemerintahan demokrasi Myanmar, yang baru satu dekade lepas dari kediktatoran militer selama hampir 50 tahun
Perdana Menteri (PM) Inggris, Boris Johnson, mengecam kudeta militer dan penahanan pemimpin defacto Myanmar, Aung San Suu Kyi.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Khairil Huda
Komentar
()Muat lainnya