Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Arah Pembangunan I Negara Harus Mempunyai Keuangan Kuat Sehingga Rupiah Menguat, Begitu Juga Sektor Riil Terutama UMKM

Pemimpin 2024 Harus Paham dan Berani Selesaikan Akar Masalah Kebijakan

Foto : Sumber: IMF
A   A   A   Pengaturan Font

Kalau petani tidak diprioritaskan, akan berdampak pada sulitnya menjaga perut rakyat. Hal itu bisa berakibat pada angka stunting bayi di Indonesia. Jika angka kurang gizi tersebut tinggi, rencana besar tidak akan berjalan. Bagaimana mungkin bisa menjadi negara maju kalau masa depan anak diabaikan. "Jangan hanya membangun menara gading," katanya.

Sementara itu, pengamat politik sekaligus Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya, Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Surokim Abdussalam, mengatakan banyak pemimpin di Indonesia yang pandai dan cerdas, tapi dedikasinya bukan untuk rakyat dan bangsanya.

Sebagai contoh, ada perusahaan milik negara yang bekerja sama dengan perusahaan swasta untuk suatu proyek dengan memanfaatkan aset-aset yang dimiliki perusahaan negara tersebut. Kerja sama tersebut tidak membuat perusahaan negara itu lebih besar, karena yang besar malah perusahaan swastanya.

Sejarah sudah membuktikan, ada perusahaan milik negara yang bekerja sama dengan swasta dan sekarang perusahaan itu menjadi milik swasta dan dalam bisnisnya melakukan monopoli. Modus seperti itu terus dipelihara dan dibesarkan, dan sekarang mau diulang kembali.

Hal itu yang membedakan pemimpin Indonesia dengan pemimpin Tiongkok saat ini, Xi Jinping. Xi menyadari kalau swasta terlibat jauh, akan banyak kronisme terkait kekuasaan dan partai. Dia sadar kalau di masa lalu Tiongkok dari kekaisaran yang sangat besar menjadi negara miskin karena kronisme.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top