Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pemilu Sela, Ancaman bagi Trump

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Jutaan rakyat Amerika Serikat (AS) telah menggunakan hak suaranya dalam midterm elections atau pemilihan umum paruh waktu (sela) pada Selasa (6/11). Hasilnya, Partai Demokrat diperkirakan akan menjadi mayoritas di House of Representatives (HOR) atau DPR. Ini menjadi yang pertama dalam delapan tahun terakhir, House of Representatives didominasi oleh politikus Demokrat.

Memang masih terlalu dini untuk mengetahui siapa yang akan mengendalikan House of Representatives dan Senat selama sisa tahun pemerintahan Donald Trump. Namun dari hasil awal, seperti dilansir dari BBC, Rabu (7/11), Demokrat mencetak kemenangan awal di House of Representatives dengan dua kemenangan di dua distrik di Virgina dan di Florida.

Hasil lainnya adalah Ilhan Omar terpilih menjadi anggota House of Representatives dari Negara Bagian Minnesota dengan meraup 78,4 persen suara. Pengungsi dari Somalia itu terpilih setelah mengalahkan kandidat dari Partai Republik, Jennifer Zielinski, yang hanya mendapat 21,6 persen.

Demikian juga dengan Rashida Tlaib. Dia merupakan politisi Demokrat dari Detroit yang memenangkan kursi House of Representatives dari Negara Bagian Michigan. Dia pengkritik utama Presiden Donald Trump, dan pernah dipenjara di 2016 karena mengganggu pidato Trump di Detroit.

Mengutip laman resmi pemerintah Amerika Serikat, ada 435 kursi di House of Representatives yang diperebutkan dalam pemilu paruh waktu ini. Tak hanya itu, masih ada 35 kursi Senat, 36 posisi gubernur negara dan tiga gubernur teritorial, serta wali kota. Pemilu paruh waktu ini menjadi sangat penting sebab baik House of Representatives dan Senat di Kongres kini dikendalikan oleh Partai Republik.

Hasil penghitungan proyeksi CNN untuk pemilu sela AS kemarin menunjukkan sebanyak 222 kursi House of Representatives diduduki politikus Demokrat, sedangkan 199 kursi lainnya diduduki politikus Republik. Demokrat sedikitnya butuh 218 kursi untuk bisa mendominasi House of Representatives.

Meski meraup keunggulan di House of Representatives, Demokrat masih kalah dominan dari Republikan untuk perebutan kursi Senat. Dengan hanya 35 kursi dari total 100 kursi Senat yang diperebutkan dalam pemilu sela ini, Demokrat gagal merebut dominasi. Penghitungan proyeksi CNN sejauh ini menunjukkan 51 kursi Senat ada di tangan Republikan dan 45 kursi Senat ada di tangan Demokrat.

Pemilu sela ini memang bukan pemilihan presiden. Tetapi suara yang diperoleh dalam pemilu sela ini memiliki dampak yang signifikan terhadap berhasil atau tidaknya Presiden Donald Trump menjalankan sejumlah kebijakannya di masa mendatang.

Jika Partai Demokrat mengambi alih Senat atau House of Representatives, mereka dapat membatasi apa yang dilakukan Trump dalam dua tahun terakhir jabatannya.

Pertanyaan selanjutnya, bisakah Trump dimakzulkan apabila partainya kalah dalam pemilu paruh waktu? House of Representatives yang baru di bawah Demokrat akan memiliki wewenang untuk menyelidiki pengembalian pajak Trump, dugaan konflik kepentingan dalam bisnis-bisnis Trump, menyelidiki tuduhan terkait dugaan kolusi dengan Russia dalam pilpres 2016. Seruan pemakzulan untuk Trump diperkirakan akan makin keras, jika kubu Demokrat mengambil alih DPR

Kubu Demokrat tentu juga bisa memaksa Trump mempertimbangkan kembali ambisi-ambisi legislatifnya, termasuk soal janji membangun tembok perbatasan dengan Meksiko dan kebijakan garis keras pada sektor perdagangan.

Komentar

Komentar
()

Top