Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pemilu El Salvador, Presiden 'Diktator' Bukele Dipastikan Menang

Foto : AFP/Yuri Cortez

Seorang warga El Salvador menjemur baju di samping gambar grafiti Presiden Nayib Bukele.

A   A   A   Pengaturan Font

SAN SALVADOR - Presiden El Salvador Nayib Bukele dipastikan meraih kemenangan gemilang dalam pemilu hari Minggu (4/2). Perang tanpa batas terhadap geng meningkatkan elektabilitasnya di kisaran 90 persen.

Meskipun ada kekhawatiran mengenai pelanggaran hak asasi manusia, otoriterisme, dan perekonomian, Bukele (42), mendapat dukungan luas untuk menurunkan tingkat pembunuhan di negaranya dan memulihkan keadaan menjadi normal bagi masyarakat yang sudah muak dengan kekerasan.

"Semuanya telah berubah," pengemudi Uber Alberto Serrano (40), mengatakan kepada AFP di ibu kota San Salvador, di mana sekelompok besar tentara bersenjata berpatroli di jalan-jalan pada hari-hari menjelang pemungutan suara.

"Saya tidak bisa bertemu ibu saya selama tujuh tahun karena dia tinggal di daerah yang dikuasai geng yang berbeda dengan tempat saya tinggal. Jika saya pergi ke sana, saya tidak akan pergi lagi," katanya.

"Bahaya ada dimana-mana. Kamu tidak boleh punya tato, bahkan yang artistik sekalipun, karena mereka akan mengira kamu anggota geng lain. Sekarang... kamu bisa bergerak bebas kemanapun kamu suka. Tanpa rasa takut."

Pemerintah Bukele memberlakukan keadaan darurat pada Maret 2022 yang menangguhkan banyak hak-hak dasar.

Aturan tersebut masih berlaku sampai sekarang dan pihak berwenang telah menangkap lebih dari 75.000 tersangka gangster, banyak di antaranya ditahan di penjara baru -- yang terbesar di Amerika -- yang dibangun presiden dalam waktu beberapa bulan.

Sekitar 7.000 orang telah dibebaskan karena kurangnya bukti, namun para aktivis mengatakan banyak orang yang tidak bersalah - termasuk anak di bawah umur - masih berada di balik jeruji besi dalam kondisi yang tidak manusiawi, bahkan menjadi sasaran penyiksaan.

Namun demikian, jajak pendapat Latinobarometro tahun lalu menunjukkan Bukele adalah presiden paling populer di Amerika Latin, dengan 90 persen responden memberinya acungan jempol.

"Satu-satunya ketegangan mungkin adalah... seberapa tinggi perolehan suaranya," kata analis Michael Shifter, dari lembaga pemikir Dialog Inter-Amerika di Washington, kepada AFP.

Minggu ini, presiden milenial yang paham media sosial ini menerbitkan sebuah video di X yang mendesak warganya untuk memilih secara massal untuk menunjukkan kepada dunia bahwa "Rakyat Salvador meratifikasi jalan ini."

"Negara kita telah berubah, tidak ada yang bisa menyangkalnya. Tugas kita pada hari Minggu ini adalah memastikan bahwa perubahan ini bertahan selamanya," katanya.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top