Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Politik Turki I Erdogen Bersaing dengan Tiga Kandidat Presiden Lainnya

Pemilu Berlangsung Cukup Sengit

Foto : AFP/Bulent Kilic

erdogan mencoblos l Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan keluar dari bilik suara setelah pencoblosan pemilihan presiden dan anggota parlemen Turki di Istanbul, Minggu (24/6). Pemilu presiden dan anggota parlemen ini merupakan ujian terberat bagi Erdogen, di tengah gencarnya oposisi persoalan ekonomi Turki saat ini.

A   A   A   Pengaturan Font

Era baru dalam demokrasi di Turki ditandai dengan Pemilu Presiden yang hasilnya akan memperkuat posisi presiden, sesuai dengan perubahan sistem pemerintahan.

ISTANBUL - Turki pada Minggu (24/6) menggelar pemilihan umum untuk menentukan presiden dan anggota parlemen. Pemilu Turki kali ini amat istimewa karena digelar setelah dilakukan perubahan sistem pemerintahan ke sistem presidensial dan akan jadi ujian terberat bagi petahana, Presiden Recep Tayyip Erdogan yang telah berkuasa selama 15 tahun.

"Lebih dari 56 juta warga Turki yang sudah memiliki hak pilih, akan ikut serta dalam pemilu ini. Hasil hitung cepat diperkirakan bisa diperoleh pada malam hari," demikian lapor komisi pemilu Turki.

Pemilu tahun ini diperkirakan akan sengit karena pesaing Erdogan memiliki visi politik yang kuat dan popularitas Erdogan sedang terpuruk karena semakin meningkatnya permasalahan ekonomi. Pengkritik juga menyebut Erdogan telah membatasi kebebasan sipil dan bersikap otokratik.

Untuk bisa kembali menjabat sebagai Presiden Turki, para kandidat minimal harus mendapatkan dukungan suara 50 persen. Jika tak ada kandidat yang berhasil meraih dukungan suara 50 persen, maka akan dilakukan pemilu putaran dua yang rencananya akan digelar pada 8 Juli mendatang. Erdogan dan partai pendukungnya, Justice and Development Party (AKP), berharap pemilu hanya sampai putaran pertama saja.

Namun harapan itu tak mudah untuk diraih karena kandidat dari Republican People's Party (CHP), Muharrem Ince, akan jadi pesaing terkuat Erdogan dan partai pendukung Ince telah menjalin aliansi oposisi yang kuat di pemilu tingkat legislatif.

"Saya ingin yang terbaik bagi negara kita," komentar Ince saat memberikan hak suara di kota pelabuhan Yalova di Istanbul selatan.

Walau diperkirakan akan terjadi persaingan ketat, para analis masih menjagokan Erdogan sebagai pemenang walaupun pemilu untuk memilih presiden harus digelar dalam dua putaran.

"Hasil pemilu presiden akan ketat walau kemenangan akan berada ditangan petahana," kata Ilke Toygur dari Elcano Royal Institute yang juga profesor di University Carlos III di Madrid, Spanyol.

Adapun para kandidat presiden yang berebut posisi dengan Erdogen adalah Muharrem Ince dari Partai Rakyat Republik, lalu Meral Aksener, yang mendapat julukan 'serigala betina dan pernah menjadi menteri Dalam Negeri, kemudian Temel Karamollaoglu yang diusung Partai Kebahagiaan dan terakhir kandidat yang masih dalam penjera karena kasus teror yakni Selahattin Demirtas, yang diusung Partai Demokratik Rakyat, dikenal sebagai pendukung kelompok Kurdi.

Sistem Presidensial

Sesuai hasil referendum perubahan sistem pemerintahan di Turki, siapa pun presiden yang memenangkan pemilu tahun ini, akan memiliki kekuasaan lebih besar ketimbang sebelum refenrendum, mengingat peran Perdana Menteri akan semakin kecil. sesuai dengan konstitusi baru yang disepakati pada referendum April 2017.

AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top