Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
JENAK

Pemilu 2019 "Diundur"

Foto : KORAN JAKARTA/ONES
A   A   A   Pengaturan Font

CATATAN ARSWENDO

Pemilu yang tinggal empat hari lagi bakal diundur. Ditulis dengan atau tanpa tanda tanya tetap saja membelah pendapat: hoaks atau bukan hoaks. Untuk hal-hal begitu besar, tetap tersedia dua jenis jawaban, yaitu benar-benar terjadi, atau kebohongan.

Mungkin karena itu menjadi melelahkan. Berita berapa jumlah peserta satu kegiatan di GBK, Gelora Bung Karno, atau Monas, atau mana saja yang di daerahdaerah seluruh pelosok negeri ini, tetap saja ada dua versi. Bahkan pemberitanya sama, terpaksa dua kali memberitahukan, dengan penjelasan dari dua cara perhitungan dan pandangan yang berbeda.

Tujuh bulan masa kampanye tujuh kali tujuh bulan yang hiruk pikuk. Bukan sekadar todongan minta dukungan di sepanjang jalan tokoh yang mau menjadi wakil rakyat tingkat pusat maupun daerah, atau wakil golongan. Wajah yang nyaris tak dikenal dengan simbol partai dan atau wajah ketua umum partai dan "menyuruh kita yang tak mengenalnya mencoblos dan memberi tahu caranya".

Dan ini di sepanjang jalan yang kita lalui, pulang-balik, dan terus "menteror". Ini bagian dari informasi yang menggempita di antara berita alun-alun besar antara diberitakan kosong atau "pecah" --tak mampu memuat peserta. Sangat membingungkan, apalagi komentar tokoh yang kita kenali mendadak ini memberi ulasan dan diminta lagi di stasiun lainnya.

Kasus kartu pemilih yang katanya sudah dicoblos menggenapi hal-hl semacam ini. Rasanya dalam tujuh bulan hanya berbentur-bentur di peristiwa seperti ini, dengan tambahan kata makian. Bahkan sampai tingkat paslon pun ada kata makian yang tak pantas diucap ulang atau dituliskan di sini. Saya termasuk korban yang menerima informasi semacam itu, menggerutu, namun menemui jalan buntu.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top