Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
JENAK

Pemilu 2019 "Diundur"

Foto : KORAN JAKARTA/ONES
A   A   A   Pengaturan Font

Pihak stasiun televisi yang menyiarkan kata itu beredar, paling hanya bisa membisukan tanpa kata pada siaran berikutnya. Saya termasuk korban yang terkuasai oleh perdebatan pendapat dan lagi-lagi teriakan saling klaim bodoh, dungu, atau sejenis itu.

Saya mempunyai pilihan pada Pemilu 2019-seperti pada pemilu-pemilu sebelumnya, alias tidak golput, tapi bukan anggota tim kampanye, tim buzzer, atau kelompok dengan afiliasi tertentu. Hal ini pun sulit dijelaskan kepada statsiun TV, yang membagi narsum dalam dua pilihan saja. Beberapa narsum mengalami nasib dan posisi seperti saya ini.

Punya pilihan, namun bukan anggota resmi. Maka beberapa kemungkinan muncul dalam bentuk, antara lain humor, dalam bentuk meme, dalam bentuk tulisan lucu. Kelompok pendukung memakai sebutan "komunitas pemakan bubur tanpa diaduk", atau komunitas yang menyatakan sebagai "pemijat refleksi khusus demo", atau sebut apa saja yang menggelikan dan tak masuk akal, "komunitas pipis depan pagar tetangga" misalnya.

Kegelian ini tanda kegelisahan suasana kampanye yang ternyata banyak yang tak mengenakkan- namun tak bisa dihindari. Ketidaknyamanan terutama dari kawan dekat, akrab, satu grup, yang tibatiba menjadi aneh sikapnya. Sehingga meskipun tinggal empat hari lagi, mereka ini tak berkeberatan diundur sampai lima tahun yang akan datang.

Dan begitulah, dasar yang paling dasar yang harus kita ikuti ketika kita menempuh jalan demokrasi, melalui terjemahan yang mudah dan bisa diterima. Mungkin nanti kedewasaan: tak usah makian, pelecehan, penipuan, melainkan upaya tulus untuk kebersamaan dengan biaya murah. Selamat tinggal Pemilu 2019, senangnya mengucapkan kata perpisahan ini.

Komentar

Komentar
()

Top