Jum'at, 17 Jan 2025, 15:57 WIB

Pemerintah Siapkan Strategi Ini untuk Genjot Produksi Kakao  

Ilustrasi - Area perkebunan kakao di Kecamatan Sekatak, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.

Foto: ANTARA/HO-Dokpim Bulungan

MAKASSAR - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan RI Zulkifli Hasan, mengatakan pemerintah berencana membangun perkebunan rakyat guna mendorong produksi kakao para petani.

Menko Zulkifli Hasan dalam keterangannya di Makassar, Jumat (17/1), mengatakan, keinginan membangun perkebunan rakyat, karena perkebunan rakyat nilainya sangat tinggi serta harga kakao saat ini juga sangat bagus.

Menurut dia, hal pertama yang harus dilakukan dalam waktu dekat ini adalah replanting karena pohon kakao rata-rata sudah mulai tua, dan kurang produktif.

"Kita harus melakukan replanting yang artinya melakukan peremajaan. Jadi, nanti kami akan siapkan bibitnya dan akan dibagikan kepada petani-petani di Indonesia, dan tentu melakukan riset, cocoknya di daerah yang mana," jelas Zulkifli.

Ia menyampaikan, pemerintah juga mempersiapkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk UMKM dan para petani yang ingin mengembangkan usahanya. Hal ini sesuai dengan instruksi Presiden Prabowo.

Sementara itu, Pj Gubernur Sulsel Prof Fadjry Djufry mengatakan, hilirisasi pertanian merupakan bagian dari salah satu program Presiden Prabowo. Termasuk pengelolaan kakao menjadi butter.

"Sulsel termasuk sentra kakao di Indonesia. Selain itu ada Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat dan beberapa provinsi yang lain, ada Sumatera Barat, Lampung, dan di NTT," urainya.

Di Sulsel, kata Fadjry Djufry, punya varietas yang telah cukup lama dikembangkan oleh para petani. Daerah paling potensial memproduksi kakao adalah Luwu Raya, Bone, Soppeng, dan Wajo.

"Sebelumnya Sulsel pernah nomor tiga di Indonesia sebagai penghasil kakao, sekarang turun nomor tujuh. Kita ingin mengangkat lagi petani kakao kita, sehingga kita dapat nilai tambah," ucap Fadjry Djufry.

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan: