Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Tiket Pesawat I Jika Pelaku di Industri Penerbangan Banyak, Mekanisme Pasar Bisa Berlaku

Pemerintah Perlu Intervensi Tarif

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Mahalnya harga tiket pesawat berdampak pada penurunan frekuensi penerbangan dan turut mempengaruhi kenaikan biaya ibadah haji tahun ini.

JAKARTA - Sejak fenomena lonjakan harga tiket pada akhir tahun lalu, Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau Airnav Indonesia menyebutkan penurunan frekuensi penerbangan sebesar 15 persen.

"Kalau penurunannya jelas ada ya. Di data kami, di Soekarno-Hatta yang biasanya 1.000-1.100 penerbangan per hari untuk saat ini turun sekitar 15 persen. Penerbangan tersebut termasuk penerbangan domestik dan internasional," kata Direktur Utama Airnav Indonesia, Novie Riyanto, dalam acara buka puasa bersama di Jakarta, Selasa (14/5) malam.

Namun, tambahnya, perlu dilakukan analisa lebih lanjut apakah penurunan tersebut disebabkan hanya karena tiket mahal. Pasalnya, periode tersebut juga bertepatan dengan musim sepi atau low season.

Novie juga berharap pekan ketiga sudah bisa meningkat lagi karena mulai kegiatan mudik. Namun, dirinya juga tidak menampik penurunan penerbangan untuk sejumlah rute tertentu lantaran sudah difasilitasi dengan moda darat saat ini, seperti Jakarta-Surabaya, Jakarta-Semarang, dan Jakarta-Denpasar.

"Untuk puasa pertama itu agak naik lagi 1.000 lebih per hari, kemudian karena pekan pertama dan kedua ini low season, ya sekitar 850 per hari. Sekarang ada sebagian yang menggunakan mobil. Kan mobil ini lancar sekali. Jakarta-Semarang itu saya berapa kali naik mobil lumayan lancar lima jam," katanya.

Pengaruhi Biaya Haji

Tak hanya berpengaruh pada frekuensi penerbangan, lonjakan tarif pesawat ditengarai juga ikut memengaruhi biaya ibadah haji. Tingginya harga tiket itu pun dipantau oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Wilayah III Banten DKI Jakarta dan Jawa Barat (Jabar).

Komisioner KPPU Wilayah III, Kurnia Toha, mengatakan sudah bertemu dengan Menteri Perhubungan terkait harga tiket pesawat yang mahal. Menurutnya, Kementerian Perhubungan akan segera mengeluarkan peraturan guna menurun harga atas.

"Karena ada harga atas, pelaku usaha penerbangan mepet di harga atas, kami juga sudah periksa," ujarnya, di Bandung, Selasa (14/5).

Menurutnya, diperlukan intervensi pemerintah mengingat industri penerbangan yang jumlahnya masih sedikit sehingga harga tiket pesawat tidak dapat diserahkan oleh mekanisme pasar. "Kecuali, pelaku usaha di industri ini banyak, mekanisme pasar bisa berlaku," ungkapnya.

Toha berharap dengan sejumlah langkah yang diambil Menteri Perhubungan RI, harga tiket pesawat dapat turun menjelang arus mudik saat ini. "Kami hargai langkah-langkah itu. Kami akan terus pantau apabila aturan itu sudah turun dalam minggu-minggu ini," jelasnya.

Sementara itu, sebanyak 17 kelompok terbang (kloter) calon jemaah haji akan diterbangkan dari Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka dalam musim haji tahun 2019. Hal ini terungkap dalam rapat koordinasi Penyusunan Kloter dan Persiapan Pemberangkatan Calon Jamaah Haji Provinsi Jawa Barat tahun 1440 H/ 2019 M yang berlangsung di Kota Bandung, Selasa (14/5).

"Untuk skema jumlah per kloter, apakah menggunakan 393 atau 410 tergantung dari maskapai penerbangannya," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, Drs H A Buchori. mza/tgh/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top