Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
DISKONTO

Pemerintah Perlu Antisipasi Risiko Ekonomi

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Ekonom Center of Reform of Economics (CORE) Yusuf Rendi Manilet memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2021 akan mencapai sekitar 3,0 sampai 4,5 persen year on year atau melambat dibandingkan pada kuartal II-2021 sebesar 7,07 persen.

"Jika melihat sampai September (2021) sebenarnya beberapa daerah sudah turun status PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat)-nya ke level yang lebih rendah, hanya saja belajar dari pengalaman pelonggaran restriksi sebelumnya bahwa diperlukan masa tunggu setelah restriksi dilonggarkan sampai sebelum ekonomi bergeliat kembali, sampai setidaknya sebelum restriksi dilakukan," kata Yusuf di Jakarta, Selasa (12/10).

Perlambatan ini tampak dari beberapa indikator makroekonomi pada Agustus 2021. Yusuf mencontohkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang masih berada di level pesimis, PMI (Purchasing Managers' Index) yang masih berada di level kontraktif, dan inflasi yang juga relatif masih rendah.

Namun demikian, kata dia, pemerintah perlu mempertahankan tren penurunan kasus positif Covid-19 agar semakin banyak aktivitas bisnis dapat dibuka kembali sehingga pertumbuhan ekonomi ikut terkerek naik.

Sementara itu, menurut Yusuf, pertumbuhan ekonomi sepanjang 2021 juga akan dipengaruhi oleh bagaimana pemerintah mendorong pemulihan ekonomi pada kuartal IV-2021. Pada kuartal IV-2021, lanjut dia, pemerintah pun perlu mengantisipasi gelombang ketiga penyebaran Covid-19.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top