Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Iklim Investasi

Pemerintah Minta PT GNI Utamakan Dialog

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, menyayangkan bentrokan antarkaryawan yang berujung kericuhan di perusahaan smelter nikel PT Gunbuster Nickel Industry (PT GNI), Morowali Utara, Sulawesi Tengah, pada 14 Januari lalu. Dia mengimbau agar perusahaan dan karyawan mengambil kesepakatan bersama demi penyelesaian masalah secara adil bagi semua pihak.

"Saya sangat menyayangkan kejadian tersebut dan menyampaikan dukacita mendalam atas kepergian para korban. Hal ini semestinya tidak terjadi dan harus diusut tuntas serta dilakukan proses hukum yang berlaku," ujar Menperin, di Jakarta, Senin (16/1).

Menperin menyampaikan pemerintah terus berupaya menarik investasi ke Indonesia untuk penyediaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi.

Karenanya, pemerintah memastikan Indonesia aman untuk berinvestasi, sehingga perlu kerja sama dari semua pihak untuk bersinergi mewujudkan iklim usaha kondusif dengan menaati aturan berlaku.

"Smelter nikel berperan penting bagi hilirisasi industri dan penguatan struktur industri di tanah air. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) juga sedang menyusun tata kelola industri berbasis mineral (smelter) yang mengatur antara lain insentif-insentif, kewajiban dan hak," jelasnya.

Menperin mendukung penuh dialog yang konstruktif antara PT GNI dengan para karyawan agar tercapai kesepakatan serta mewajibkan perusahaan untuk mematuhi peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia, termasuk yang berkaitan dengan pemenuhan hak pekerja serta Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L).

Aksi Mogok

Seperti diketahui, PT GNI yang berlokasi di Morowali Utara, Sulawesi Tengah mulai beroperasi pada Desember 2021 dengan kapasitas 1,8 juta ton Nickel Pig Iron (NPI) per tahun dan sekitar 10.000 tenaga kerja. Insiden di GNI diwarnai aksi pembakaran aset perusahaan seperti kendaraan alat berat.

Polisi menangkap sedikitnya 69 orang setelah bentrokan terjadi. Mereka diduga memprovokasi dan terlibat dalam perusakan di dalam area perusahaan.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top