Industri Tekstil Indonesia Masuki Era Baru
Seminar Zero Discharge of Hazardous Chemicals (ZDHC) Pertama di Bandung, Jawa Barat.
Foto: Istimewa.JAKARTA - Indonesia, pemimpin global dalam produksi pakaian dan tekstil, mempekerjakan sekitar tiga juta orang, menegaskan dampak yang signifikan dari industri ini.
Dengan perkiraan ukuran pasar sebesar 13,83 miliar dollar AS pada 2024 dan nilai ekspor sebesar 3,7 miliar dollar AS pada 2023, Indonesia memainkan peran penting dalam memasok pakaian dan tekstil. Sehingga dapat diprediksi industri tekstil Indonesia memasuki era baru.
Hal ini terungkap dalam Seminar Zero Discharge of Hazardous Chemicals (ZDHC) Pertama di Bandung yang diselenggarakan oleh Testex, SGS, Primatek dan Panta Rei dengan judul "Sustainable Solution : Navigating the ZDHC Roadmap to Zero" berhasil diselenggarakan sebagai bagian dari Global ZDHC Roadshow 2024. Hal ini menandai tonggak penting dalam perjalanan menuju industri tekstil yang berkelanjutan di Indonesia.
Menurut perwakilan dari Asosiasi Pertektilan Indonesia, Suhendro Limantoro industri ini menghadapi tantangan keberlanjutan, terutama dalam pengelolaan air limbah dan penggunaan bahan kimia berbahaya dalam proses produksi.
"Program Zero Discharge of Hazardous Chemicals (ZDHC) adalah inisiatif revolusioner yang menyatukan merek global, pemasok, dan produsen di seluruh industri tekstil dan alas kaki dalam misi bersama : menghilangkan bahan kimia berbahaya dari rantai nilai tekstil dan alas kaki secara global," katanya dalam keterangan tertulisnya, Kamis (18/7).
Dia juga menambahkan Visi ZDHC adalah mendorong penerapan luas kimia berkelanjutan dan praktik terbaik untuk melindungi konsumen, pekerja, dan lingkungan.
Platform ZDHC memungkinkan peluang bisnis dengan menghubungkan pabrik secara langsung dengan merek global yang menggunakannya dalam mencari mitra yang dapat diandalkan dan mematuhi standar yang berlaku.
Menurut, Suhendro dengan menunjukkan komitmen terhadap produksi yang berkelanjutan dan bertanggung jawab, pabrik dapat membangun hubungan yang lebih kuat dengan pemain utama industri dan membuka peluang baru.
Bergabung dengan platform ZDHC adalah langkah strategis menuju masa depan yang berkelanjutan dan keunggulan kompetitif di pasar global.
"Dengan berkomitmen pada standar ZDHC, kita tidak hanya meningkatkan jejak lingkungan industri kita, tetapi juga menetapkan preseden untuk praktik bisnis yang bertanggung jawab secara global. Komitmen ini menempatkan industri tekstil Indonesia sebagai pemimpin dalam keberlanjutan, memperkuat daya saing dan reputasi kita di pasar global," katanya.
Topik utama yang dibahas selama seminar adalah mengenai roadmap ZDHC dan pentingnya dalam pengelolaan bahan kimia serta air limbah baik dalam teori maupun praktik.
TESTEX, penyedia solusi ZDHC, menekankan pendekatan komprehensif mereka terhadap pengelolaan bahan kimia dan menunjukkan solusi mereka dalam proses audit serta sertifikasi mereka termasuk OEKO-TEX® STeP.
Primatek, bekerja sama dengan Panta Rei sebagai penyedia pelatihan dan solusi ZDHC terakreditasi, memperkenalkan solusi inovatif mereka dalam pengelolaan air limbah, memungkinkan pabrik untuk mencapai standar ZDHC dan mendaur ulang lebih dari 80% air di fasilitas mereka.
Studi kasus nyata tentang penerapan solusi ZDHC ini dipresentasikan oleh Suhendro Limantoro dari PT Sinar Para Taruna - produsen renda terkemuka yang melayani merek internasional termasuk Victoria's Secret, Uniqlo, dan Giorgio Armani.
PT Sinar Para Taruna adalah pemasok ZDHC yang telah memastikan sertifikasi OekoTex sejak 2001 dan menerapkan pengolahan limbah air Panta Rei pertama di Indonesia pada 2019.
"Penting untuk terus memperbarui pabrik untuk menemukan cara bagaimana kita bisa menghemat energi, menggunakan lebih sedikit air, dan menggunakan teknologi baru untuk menurunkan biaya produksi - untuk mencapai harga jual yang kompetitif," katanya.
Dalam seminar ini juga membahas peran platform mereka dalam pengelolaan bahan kimia, integrasi dengan persyaratan ZDHC, dan manfaat seperti penilaian bahaya bahan kimia yang digunakan serta pemantauan terhadap penerapannya di lapangan.
"Studi kasus tentang penerapan solusi ZDHC ini memberikan wawasan praktis dan inovatif. Peserta berpartisipasi dalam "ZDHC Gateway Functionality Workshop, mendapatkan pengalaman langsung dan manfaat bergabung dengan ZDHC," tutup Suhendro.
Redaktur: Muchamad Ismail
Penulis: Mohammad Zaki Alatas
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 3 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 4 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 5 Meluas, KPK Geledah Kantor OJK terkait Penyidikan Dugaan Korupsi CSR BI
Berita Terkini
- PM Jerman Kutuk Serangan yang Menewaskan 5 Orang dan Melukai 200 Orang di Pasar Natal
- Pertamina Patra Niaga: Tim Bekerja 24 Jam Pastikan Distribusi BBM dan LPG Lancar
- Napoli Rebut Kembali Posisi Puncak Usai Kalahkan Genoa 2-1
- Sukses Pengeboran di Kutai Kartanegara, PT Pertamina Hulu Sanga Sanga Tambah Pasokan Produksi Migas
- Atletico Geser Barcelona dari Puncak Klasemen LaLiga 2024/25