Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kemandirian Pangan | Harusnya Impor Menjadi Pilihan Terakhir

Pemerintah Mestinya Satu Suara Tolak Impor Beras

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

"Dalam setahun itu ada bulan surplus dan ada bulan defisit sesuai musim. Indonesia mengenal panen puncak dan musim gadu. Bahkan Bulog pun kalau mau menyerap gabah atau beras mesti tahu kondisi panen petani," ucapnya.

Tidak Perlu

Ketua Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Jawa Timur, Ahmad Yani mengatakan kebijakan impor tidak perlu dilakukan mengingat beras Indonesia yang ada di penggilingan dan masyarakat sudah sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga akhir tahun mendatang.

"Terkait dengan polemik ini, apakah semahal itu koordinasi antar lembaga. Realita di lapangan seperti apa. Makanya kami mendorong supaya ada koordinasi kalau memang barangnya di lapangan ada serap dulu jangan impor dong. Kementan kan sudah memenuhi kekurangnya," ujar Yani.

Menurut Yani, yang harus dilakukan Bulog saat ini adalah melakukan penyerapan dengan harga di atas pasar. Penyerapan bisa dilakukan dengan menyerap beras Gapoktan di penggilingan atau Bumdes-bumdes di tiap desa dan terhubung langsung dengan Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian (Simluhtan Kementan).
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : andes
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top