![Pemerintah Klaim Pola Belanja Bergeser](https://koran-jakarta.com/images/article/php93_ui_resized.jpg)
Pemerintah Klaim Pola Belanja Bergeser
![Pemerintah Klaim Pola Belanja Bergeser](https://koran-jakarta.com/images/article/php93_ui_resized.jpg)
Jakarta - Gelombang penutupan gerai sejumlah toko ritel di Tanah Air saat ini turut menjadi perhatian pemerintah. Menurut pemerintah, penutupan tersebut lebih disebabkan pergeseran pola belanja masyarakat dari konvensional ke digital ketimbang dampak pelemahan daya beli.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution, menilai penutupan beberapa toko ritel besar terjadi karena saat ini ada perubahan pola belanja masyarakat ke cara elektronik. "Kalau soal ritel, karena dunia sedang berubah," kata Darmin, di Jakarta, Jumat (18/1).
Darmin mengatakan cara belanja secara elektronik tersebut telah mengubah pola masyarakat, sehingga ritel yang tidak mampu beradaptasi harus melakukan sejumlah penyesuaian termasuk di antaranya menutup toko. "Ini memang mengubah konstelasi, jadi mesti ada yang tersingkir ya," katanya.
Seperti diketahui, sejumlah peritel menutup gerainya di awal 2019. Belum lama ini, Central Department Store memutuskan menutup gerainya di Neo Soho Mall terhitung 18 Februari mendatang. Saat ini, Central memiliki dua gerai di Indonesia. Sebelumnya, jaringan ritel terkemuka, Hero Department Store, menutup 26 gerainya.
Daya Beli Melemah
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya