Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pembangunan Berkelanjutan - Peringkat SDGs RI Turun Jadi Ke-100 pada 2017 dari Ke-98 pada 2016

Pemerintah Kesulitan Terapkan SDGs

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Tingkat keterbukaan ekonomi ekspor plus impor Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) masih di bawah standar global.

Jakarta - Pemerintah mengakui implementasi agenda pembangunan Sustainable Development Goals (SDGs) yang berisi 17 tujuan dan 169 target di Indonesia tidaklah mudah. Meski demikian, pemerintah saat ini fokus memperbaiki indikator-indikator yang pada Millenium Development Goals (MDGs) belum terpenuhi secara optimal, seperti angka kematian bayi dan prevalensi HIV AIDS yang masih tinggi.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bambang Brodjonegoro, menilai negara sekompleks Indonesia tidak mudah untuk menerapkan banyak sekali indikator SDGs, termasuk angka kematian ibu saat melahirkan.

"Termasuk juga tingkat keterbukaan ekonomi ekspor plus impor kita per GDP masih di bawah standar global. Jadi kita fokuskan itu, di samping kita persiapkan untuk 17 goals dalam SDGs," ujar Bambang usai Seminar on Sustainable Development Goals (SDGs), di Jakarta, Senin (2/4).

Peringkat Indonesia yang ditunjukkan melalui Indeks SDGs turun dari urutan ke-98 dari 149 negara pada 2016 menjadi peringkat ke-100 dari 157 negara pada 2017. Di ASEAN, peringkat Indonesia masih berada di bawah Malaysia (54),Thailand (55), Singapura (61), Vietnam (68) dan Filipina (93).
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top