Pemerintah Harus Serius Dorong Transisi Energi
Foto: istimewaJAKARTA - Pemerintah hendak menjadikan kedatangan Paus Fransiskus sebagai momen untuk memberitahukan ke dunia bahwa Indonesia serius pada isu energi bersih atau transisi energi. Apalagi kelestarian alam sejalan dengan ensiklik Paus Fransiskus Lau Datosi yang menekankan bahwa bumi adalah "rumah bagi kita semua".
"Semoga upaya pelestarian alam (transisi energi) benar-benar menjadi hal konkret di Indonesia sesuai dengan ajaran Sri Paus," ucap Rm. Thomas Ulun Ismoyo, Konferensi Waligereja Indonesia/Juru Bicara Panitia Kunjungan Paus Fransiskus dalam Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang mengangkat tema "Kunjungan Paus Fransiskus Simbol Persahabatan Lintas Agama", Senin (26/8).
Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, mengatakan salah satu materi yang dibahas dalam kunjungan Sri Paus terkait kelestarian alam. Hal itu akan menjadi salah satu isu yang dibahas dalam kunjungan Sri Paus ke Masjid Istiqlal pada 5 September mendatang.
Bagusnya, kata Nasaruddin Umar, Masjid Istiqlal menjadi rumah ibadah pertama di dunia yang mendapatkan Sertifikat Green Building Excellence in Design for Greater Efficiencies (EDGE), dari International Finance Corporation (IFC). "Ini bukti nyata komitmen kecintaan kita terhadap lingkungan," ungkapnya .
Sertifikat Green Building Masjid Istiqlal ini, papar dia, sudah melampaui serangkaian penilaian dan proses peremajaan ramah lingkungan yang terbukti menurunkan jejak karbon secara signifikan.
Dari proses tersebut, hasil yang diperoleh ialah pembuktian penghematan energi sebesar 23 persen, antara lain produk AC yang hemat energi, Lampu LED, pengunaan smart building system untuk operasional, serta solar panel 163 KWP yang saat ini berkontribusi sekitar 13 persen konsumsi energi.
Pihaknya merasa sangat terhormat dapat menjadi masjid pertama di dunia yang mendapatkan sertifikasi Final EDGE. "Pencapaian yang luar biasa ini merupakan bukti nyata dari komitmen kami untuk mendukung kelestarian lingkungan baik di kawasan Masjid Istiqlal maupun di seluruh negeri," tambah KH Nasaruddin Umar.
Matangkan Persiapan
Dia menyatakan Masjid Istiqlal telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik untuk menyambut Paus Fransiskus. Saat ini, masjid terbesar di Indonesia ini sudah memiliki standar penerimaan tamu penting, karena hampir seluruh kepala negara yang berkunjung ke Indonesia menyempatkan diri untuk berkunjung.
Pihaknya menyambut dengan tangan terbuka kunjungan pemuka agama Katolik dunia ini. Menurutnya, masjid terbesar di Asia Tenggara ini tidak hanya dikenal karena kemegahannya, melainkan juga karena perannya dalam memperkuat kerukunan antar-umat beragama di Indonesia.
- Baca Juga: KKP Pastikan Produk Perikanan RI Penuhi Standar Mutu Ekspor AS
- Baca Juga: Rupiah Bakal Tetap Tertekan
Di tengah masyarakat Indonesia yang majemuk, toleransi menjadi kunci untuk memperkuat pengertian dan persaudaraan. "Istiqlal adalah cermin dari semangat Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi fondasi kebangsaan kita," ujarnya.
Redaktur: Muchamad Ismail
Penulis: Erik, Fredrikus Wolgabrink Sabini
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Tiongkok Temukan Padi Abadi, Tanam Sekali Panen 8 Kali
- 2 Cegah Jatuh Korban, Jalur Evakuasi Segera Disiapkan untuk Warga Sekitar Gunung Dempo
- 3 Kampanye Akbar, RIDO Bakal Nyanyi Bareng Raja Dangdut Rhoma Irama di Lapangan Banteng
- 4 Ratusan Pemantau Pemilu Asing Tertarik Lihat Langsung Persaingan Luluk-Khofifah-Risma
- 5 Dharma-Kun Berjanji Akan Bebaskan Pajak untuk Pengemudi Taksi dan Ojek Online