Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Kebutuhan Pokok

Pemerintah Harus Cepat Stabilkan Harga Minyak Sawit

Foto : ISTIMEWA

RUSLI ABDULLAH Pengamat Ekonomi - Jika pemerintah dapat mematok jumlah pasokan palm oil di dalam negeri dengan jumlah memadai dan harga jual maksimal maka tidak akan terjadi lonjakan harga.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kenaikan harga pasar palm oil di Tanah Air yang melebihi harga dunia harus menjadi perhatian pemerintah. Untuk itu, pemerintah mesti bergerak cepat menyelesaikan masalah ini dengan menstabilkan harga. Sebab jika dibiarkan, akan berdampak kepada kenaikan harga kebutuhan pokok yang lain.

"Pemerintah harus segera melakukan intervensi untuk harga minyak goreng. Pemerintah bisa menerapkan kewajiban pemenuhan pasar dalam negeri (domestic market obligation/DMO) untuk pasar palm oil di Tanah Air," kata Pengamat Ekonomi, Rusli Abdullah, kepada Koran Jakarta, Selasa (28/12).

Di pasar harga minyak goreng melambung tinggi, ada yang mencapai 38.000 rupiah per liter. Padahal harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah 11.000 rupiah per liter.

Menurut Rusli, jika pemerintah dapat mematok jumlah pasokan palm oil di dalam negeri dengan jumlah memadai dan harga jual maksimal maka tidak akan terjadi lonjakan harga. Dengan demikian, ketika harga palm oil global naik maka harga penjualan di dalam negeri tetap terkendali.

"Kalau tidak ada intervensi untuk menekan harga minyak goreng, dampaknya akan memperlambat pemulihan ekonomi. Walaupun begitu, pemerintah untuk berkoordinasi dengan pengusaha. Hal ini agar tak menimbulkan kegaduhan di sektor usaha," katanya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Mohammad Zaki Alatas, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top