Pemerintah Harus Berjuang Kembangkan Pangan, Energi, dan Teknologi untuk Kemajuan Bangsa
PENGEMBANGAN MANUSIA INDONESIA I Seorang pria memotret robot saat World Artificial Intelligence Conference (WAIC) di Shanghai, Tiongkok, belum lama ini. Pemimpin saat ini dan ke depan harus mengembangkan ketiga dasar pengembangan manusia di bidang pangan, energi, dan teknologi agar Bangsa Indonesia ke depan tidak semakin tertinggal.
Satu bangsa kalau mau maju dan mampu bertahan berabad-abad kemudian, tetap akan butuh pangan, energi, dan teknologi. Kalau ketiganya tidak dibangun maka akan selalu terbelakang.
"Investasi Indonesia di teknologi hanya 0,15 persen dari GDP. Padahal negara maju bisa 2-3 persen," katanya.
Hardjuno mengingatkan, VOC yang membangun Ibu Kota Jakarta dengan megah di eranya, sampai hari ini, orang mengingat mereka hanya sebagai penjajah yang lalim. Kalau tidak membangun manusia Indonesia, jangan harap pemimpin Indonesia akan dikenang di masa depan.
Selain VOC, sejarah juga menunjukkan kalau orang tidak peduli siapa yang membangun Tembok China, Piramida di Mesir, dan Machu Pichu peninggalan Inca di Peru, serta Angkor Wat, kota megah yang dibangun di Kamboja. "Semuanya tinggal nama dan negaranya tidak maju saat ini, karena pemerintahnya saat itu hanya membangun fisik, tapi rakyatnya, manusianya, tidak dibangun.
"Reformasi kualitas sumber daya manusia Indonesia adalah utama dan pertama dengan landasan kepastian hukum didampingi dengan pembangunan infrastruktur negara, agar NKRI tidak semakin tertinggal di dunia yang sudah menuju ke era artificial intelligence," kata Hardjuno.
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya