Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Prioritas Pembangunan I Kalau Tidak Bangun Pangan, Energi dan Teknologi, RI Tertinggal

Pemerintah Harus Berjuang Kembangkan Pangan, Energi, dan Teknologi untuk Kemajuan Bangsa

Foto : WANG ZHAO/AFP

PENGEMBANGAN MANUSIA INDONESIA I Seorang pria memotret robot saat World Artificial Intelligence Conference (WAIC) di Shanghai, Tiongkok, belum lama ini. Pemimpin saat ini dan ke depan harus mengembangkan ketiga dasar pengembangan manusia di bidang pangan, energi, dan teknologi agar Bangsa Indonesia ke depan tidak semakin tertinggal.

A   A   A   Pengaturan Font

Indonesia, katanya, harus belajar pada Singapura. Meskipun penduduknya sedikit, tapi karena berkualitas dan terus mengembangkan teknologi seperti menggunakan brainware, Gross Domestic Product (GDP) per kapitanya tinggi. Penguasaan teknologi itulah yang menyebabkan penduduk Singapura berinvestasi di mana-mana termasuk di Indonesia, dan dari hasil investasi mereka dikembalikan ke negaranya.

Kalau di negara-negara maju sudah sampai pada era robotik dengan memanfaatkan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), maka terlalu dini Indonesia kalau sudah berpikir ke arah sana, sementara teknologi dasar belum dikuasai. Penguasaan teknologi bukan hanya hardware (perangkat keras), tetapi juga harus dengan software (perangkat lunak) dan sistem yang merupakan satu kesatuan.

Harus Seimbang

Dalam kesempatan terpisah, Ketua Umum Hidupkan Masyarakat Sejahtera (HMS) Center, Hardjuno Wiwoho, kepada Koran Jakarta, Minggu (13/8), mengatakan pembangunan secara fisik harus seimbang dengan peningkatan kualitas SDM. Jangan sampai, anggaran banyak dimanfaatkan untuk membangun yang sifatnya fisik, tapi SDM-nya tetap tertinggal.

"Jika demikian, yang ada kita mewariskan utang ke anak cucu, sementara bangunan fisik satu saat akan tinggal jadi sejarah," kata Hardjuno.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top