Pemerintah Harus Berjuang Kembangkan Pangan, Energi, dan Teknologi untuk Kemajuan Bangsa
PENGEMBANGAN MANUSIA INDONESIA I Seorang pria memotret robot saat World Artificial Intelligence Conference (WAIC) di Shanghai, Tiongkok, belum lama ini. Pemimpin saat ini dan ke depan harus mengembangkan ketiga dasar pengembangan manusia di bidang pangan, energi, dan teknologi agar Bangsa Indonesia ke depan tidak semakin tertinggal.
"Untuk mengembangkan pangan, energi, dan teknologi itu tidak cukup dengan niat dan retorika semata dari para pejabat, tetapi harus dikerjakan mulai dari kebijakan yang mengarah pada pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang andal dan ditopang sarana dan prasarana yang memadai," kata Felisianus.
Reformasi atas kualitas SDM Indonesia atau revolusi mental yang digaungkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan hal utama yang disertai dengan kepastian hukum serta ditopang pembangunan infrastruktur negara sebagai solusi untuk meraih kemajuan di masa mendatang.
"Kalau pemimpin saat ini tidak mengembangkan ketiga dasar pengembangan manusia di bidang pangan, energi, dan teknologi, maka kita ke depan akan semakin tertinggal. Untuk mengejar ketertinggalan itu akan butuh waktu berabad-abad. Jakarta dan Papua misalnya, perkembangannya sangat berbeda jauh. Ketertinggalan Papua dari Jakarta ibarat Indonesia yang tertinggal dibanding negara maju," katanya.
Ia pun menyayangkan para pejabat yang hanya menghitung bonus demografi (penduduk usia produktif) melulu. Padahal, cara berpikir pemimpin seperti itu hanya memperhitungkan konsumerisme yang tidak akan bisa bertahan lama.
"Bonus demografi akan habis, begitu juga sumber daya alam. Kalau bergantung ke sana maka yang tersisa hanya rakyat miskin, karena penduduknya banyak, sementara ketersediaan pangan dan energi kian terbatas serta tidak menguasai teknologi," paparnya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya