Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Proyeksi 2024

Pemerintah Harus Atasi Kenaikan Harga secara Terus-menerus

Foto : ISTIMEWA

FITHRA FAISAL HASTIADI Pengamat Ekonomi Universitas Indonesia - Peristiwa global ini yang sebenarnya akan menjadi tantangan yang sangat besar karena ada perlambatan dinamika, juga ada kemudian beberapa disrupsi dari sisi energi.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun depan masih berpotensi tumbuh di atas 5 persen asal pemerintah bisa mengatasi berbagai tantangan, baik dari internal maupun eskternal.

Dari dalam negeri, kenaikan harga rata-rata umum secara terus-menerus atau cost push inflation disebabkan oleh kenaikan harga energi dan input produksi.

Pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia, Fithra Faisal Hastiadi, mengatakan dari forecast yang mereka buat, worst case-nya itu 4,8 persen, tapi untuk yang optimisnya bisa 5,04 persen.

"Jadi masih ada kemungkinan tumbuh di atas 5 persen," kata Fithra kepada Antara di Jakarta, Rabu (27/12).

Faktor-faktor yang mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan di kisaran 5 persen adalah konsumsi masyarakat yang masih kuat. Hal itu terlihat dari pertumbuhan konsumsi yang sudah berada di atas pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua dan kuartal ketiga tahun ini.

Lebih lanjut, Fithra juga menyampaikan bahwa terdapat sejumlah tantangan yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan, yakni dinamika perekonomian global yang masih belum stabil, disrupsi energi, konflik Russia-Ukraina, ketegangan geopolitik di Timur Tengah, dan pengetatan pasokan energi global.

"Peristiwa global ini yang sebenarnya akan menjadi tantangan yang sangat besar karena ada perlambatan dinamika, juga ada kemudian beberapa disrupsi dari sisi energi," kata Fithra.

Fithra mengatakan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi tahun depan, pemerintah perlu mengantisipasi dampak cost-push inflation yang disebabkan oleh kenaikan harga energi dan input produksi dengan melakukan intervensi dari sisi suplai.

Cost-push inflation adalah kenaikan rata-rata harga umum secara terus-menerus yang disebabkan oleh adanya dorongan kenaikan biaya.

Pemerintah perlu memperkuat kerja sama regional untuk mempertahankan atau melakukan perjanjian resiprokal untuk komunitas-komunitas penting yang sangat berkontribusi terhadap inflasi dan ongkos produksi. Selain itu, juga perlu mengeluarkan insentif fiskal untuk menjaga daya beli kelas menengah.

"Jadi, nanti APBN juga diharapkan akan menjadi shock absorber atau bersifat counter cyclical terhadap tekanan-tekanan di tahun 2024," kata Fithra.

Ia pun berharap pemerintah dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun depan.

Namun jika tidak, ia menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun depan kemungkinan akan lebih rendah dari tahun ini.

Tingkatkan Daya Beli

Peneliti Mubiyarto Institute, Awan Santosa, mengatakan pertumbuhan ekonomi akan tumbuh di atas 5 persen apabila pemerintah mampu meningkatkan daya beli masyarakat.

Adapun caranya, kata Awan, yakni melalui berbagai skema redistribusi pendapatan.

Redistribusi pendapatan itu seperti perbaikan upah buruh, jaminan sosial bagi warga miskin, insentif dan fasilitasi bagi petani, serta stabilisasi harga berkeadilan melalui reformasi tata niaga berbasis koperasi multipihak.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top