Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pemerintah Gelar Operasi Pasar Minyak Goreng di Medan

Foto : Istimewa.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir meninjau operasi pasar tambahan minyak goreng oleh PPTN di Kuala Tanjung, Sumatera Utara.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah melakukan Operasi Pasar (OP) minyak goreng di Medan, Sumatera Utara. OP tersebut dimaksudkan untuk menekan harga minya goreng yang saat ini dirasakan sangat tinggi oleh masyarakat.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir meninjau operasi pasar tambahan yang dilakukan PPTN di Kuala Tanjung, Sumatera Utara, menyebut bahwa operasi pasar ini dilakukan sesuai arahan Presiden Joko Widodo yang menargetkan 1,2 miliar liter minyak goreng.

"Sesuai yang sudah diarahkan bapak presiden makanya Kementerian BUMN dan PTPN melakukan operasi pasar tambahan yang di mana dari target 1,2 miliar liter kita juga akan kontribusi sebagian dari itu, tapi produk mereknya berbeda nanti," kata Erick dalam keterangan tertulisnya, Minggu (9/1).

Dia menambahkan anak usaha Holding Perkebunan, PT Industri Nabati Lestari (INL), tengah mengembangkan produksi turunan CPO. Ia juga menyampaikan kemasan sederhana INL ini baru dikembangkan saat harga minyak melambung tahun lalu.

Erick menyebut harga minyak INL sesuai harapan pemerintah yakni Rp 14 ribu per liter yang tersedia dalam dua kemasan yakni 450 ml dan 900 ml. Erick menyebut BUMN harus memanfaatkan momentum dengan mulai mengenalkan kemasan sederhana khusus untuk pasar tradisional dengan brand INL.

"Kita pakai brand INL karena ini khusus brand ekonomis (value for money). Untuk sementara akan beredar wilayah Medan dan Sumut dulu," katanya.

Erick menyebut mulai Januari 2022, BUMN telah memiliki tiga produk minyak dengan segmentasi berbeda yakni Nusakita 100 persen price index dari market leader (bimoli), Salvaco (92-95 persen price index bimoli), dan kemasan sederhana INL 88 sampai 90 persen price index market leader / bimoli).

"Kapasitas mesin pengemas baru mulai kita investasi tahun ini dan akan berkembang terus sampai 2023," tutupnya.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top