Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kinerja BUMN

Pemerintah Dorong PLN Terus Tingkatkan Efisiensi

Foto : ANTARA/AHMAD SUBAIDI

PEMELIHARAAN JARINGAN I Foto udara pekerja melakukan pemeliharaan transmisi jaringan kabel Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, NTB, Senin (13/6).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mendorong perusahaan setrum negara PT PLN (Persero) untuk meningkatkan efisiensi. Hal ini diperlukan guna menekan biaya pokok penyediaan atau BPP tenaga listrik.

"Pemerintah harus mendorong PLN untuk meneruskan gerakan atau program efisiensinya agar BPP terus turun," kata Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9, di Jakarta, Jumat (17/6).

Berdasarkan komposisi BPP tenaga listrik PLN Outlook 2022, BPP tenaga listrik tercatat sebesar 387,03 triliun rupiah. Biaya pembelian tenaga listrik dari pembangkit swasta menduduki posisi teratas dengan porsi 36,18 persen atau setara 140,04 triliun rupiah. Kemudian, seperti dikutip dari Antara, posisi kedua diisi oleh biaya pembelian bahan bakar dengan porsi 32,93 persen atau setara 127,45 persen.

"Ini dibuat dengan asumsi harga minyak mentah 63 dollar AS per barel. Jadi, kalau 104 dollar AS per barel maka porsi biaya bahan bakar akan naik yang membuat BPP secara keseluruhan meningkat," jelas Rida.

Sangat Tergantung

Ia menjelaskan dari semua jenis bahan bakar yang digunakan oleh PLN, hanya minyak yang terekspos bebas, sehingga sangat tergantung pada pergerakan harga di pasar mancanegara.

Sementara itu, bahan bakar batu bara dan gas sudah pemerintah atur melalui kebijakan domestic market obligation (DMO). "Batu bara dipatok 70 dollar AS per ton dan gas dipatok 6 dollar AS per MMBTU. Meskipun harga batu bara dan gas di luar negeri mahal, tetapi untuk di dalam negeri tetap murah karena kebijakan dan keputusan pemerintah," terang Rida.

Dalam upaya mendorong efisiensi di tubuh perseroan, PLN berkomitmen untuk mengurangi pembangkit listrik tenaga diesel atau PLTD untuk mereduksi konsumsi bahan bakar minyak. Dalam tahap pertama, PLN merencanakan sekitar 212 megawatt PLTD di 183 lokasi akan dikonversi menjadi hybrid dengan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan battery energy storage system.

Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, Bob Saril, mengatakan pihaknya terus meningkatkan efisiensi dengan fokus utama penggunaan bahan bakar atau campuran energi untuk mengurangi bahan bakar yang harganya mahal.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top