Pemerintah Dorong Percepatan Karier Dosen
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Rini Widyantini dan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro, saat audiensi dengan Mendiktisaintek, di Jakarta, Jumat (8/11).
Foto: muhamad marupJAKARTA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Rini Widyantini, menyampaikan, pemerintah berkomitmen mendorong percepatan karier dosen. Hal tersebut merupakan bagian dari transformasi dan penguatan kelembagaan di Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek).
“Tadi kita diskusi bagaimana mentransformasi berbagai aspek terkait tugas dan peran dosen. kemudian bagaimana memperkuat Kemendikti Saintek ini untuk bisa melaksanakan apa yang sudah diarahkan Bapak Presiden,” ujar Rini, usai audiensi dengan Mendiktisaintek, di Jakarta, Jumat (8/11).
Dia memastikan, pemerintah terus berupaya untuk menyempurnakan tata kelola guru dan dosen. Hal tersebut dilakukan melalui peningkatan kompetensi, distribusi, kesejahteraan, hingga pengembangan karier dosen.
“Tak hanya itu, pemerintah juga melakukan penguatan pada kelembagaan yang ada di perguruan tinggi,” terangnya.
Sementara itu, Mendiktisaintek, Satryo Soemantri Brodjonegoro, mengatakan, pihaknya tengah bergerak cepat meski kini organisasinya terpisah dari yang lalu. Pihaknya membutuhkan orang-orang yang kompeten dengan kemampuan dan pengalaman yang mumpuni untuk dapat bergerak cepat dan tepat secara bersama-sama dengan jajarannya.
“Kami kesini karena kami harus kerja cepat, terutama mengenai untuk menemukan cara bagaimana meningkatkan kinerja atau capaian maupun kemampuan dosen kita di perguruan tinggi, baik dari sisi regulasi maupun dari sisi pengaturannya,” jelasnya.
Kebijakan Pendidikan
Satryo menyatakan, kebijakan pendidikan tinggi menganut kolaborasi dan arah pemberdayaan yang memampukan setiap perguruan tinggi berperan secara unik dan berpikir secara inovatif. Hal tersebut diarahkan untuk berkontribusi pada pembangunan nasional.
Dia menerangkan, pihaknya akan berfokus dalam menyiapkan dan memampukan warga terampil dan produktif termasuk talenta sains dan teknologi, meningkatkan institusi perguruan tinggi yang berdampak, dan mengembangkan ekosistem penelitian dan pengembangan. Hal ini akan ditempuh melalui perluasan akses pendidikan tinggi bermutu yang relevan dan berdampak, pengembangan talenta-talenta sains dan teknologi, penumbuhan dan penguatan budaya ilmiah, dan penyelesaian permasalahan sosial ekonomi nasional.
“Melalui upaya tersebut kami berharap dapat mewujudkan target kemajuan pemerintah dalam penyelesaian permasalahan pembangunan dan mencapai Indonesia Emas 2045,” tuturnya.
Satryo menyebut, regulasi dan kebijakan di sektor pendidikan berubah terlalu cepat. Hal ini menjadi tantangan karena bisa menghambat tercapainya tujuan pendidikan nasional.
“Misalnya dalam aspek pendanaan, sekaligus menimbulkan ketidakpastian hukum. Jadi kita ke depan juga kita meminimalkan terjadinya upaya-upaya perubahan-perubahan yang menghambat perkembangan pendidikan tinggi,” paparnya.
- Baca Juga: BSSN Dorong RUU KKS Masuk Prolegnas Prioritas
- Baca Juga: Kunjungan kapal selam Rusia
Dia memastikan, ke depan pihaknya mengupayakan agar pendidikan tinggi itu diatur sedemikian rupa. Terutama untuk memberikan ruang gerak yang inovatif kepada para pengampunya. “Ini supaya pendidikan tinggi ke depan itu memang betul bermanfaat untuk pembangunan nasional Indonesia,” ucapnya.