Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pembiayaan Pembangunan

Pemerintah Daerah Mesti Manfaatkan Pasar Modal

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

BANDUNG - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peran pasar modal sebagai sumber pembiayaan pembangunan daerah sejalan dengan perkembangan positif sektor pasar modal dalam melakukan penghimpunan dana masyarakat dan korporasi beberapa tahun ini.

Kepala Bagian Pendaftaran Produk Pengelolaan Investasi - Direktorat Pengelolaan Investasi OJK, Pudjo Damaryono, mengatakan OJK telah mengeluarkan berbagai inisiatif untuk memperkuat peran pasar modal dalam pembiayaan pembangunan melalui penguatan sisi demand maupun sisi supply.

Penguatan sisi demand ditujukan untuk memperluas basis investor domestik baik ritel maupun institusi melalui peningkatan literasi keuangan dan penguatan peran investor institusi dalam memainkan peran di bidang investasi.

"Sementara untuk memperkuat sisi supply di pasar modal, OJK telah menyiapkan pengaturan beberapa ketersediaan ragam produk yang dapat menjadi pilihan investor, seperti Reksa Dana Penyertaaan Terbatas (RDPT), Efek Bersifat Utang Berwawasan Lingkungan (Green Bond), Obligasi Daerah Dan/Atau Sukuk Daerah, Efek Beragun Aset berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK-EBA), Kontrak Pengelolaan Dana (KPD), Dana Investasi Real Estate (DIRE), Efek Beragun Aset Surat Partisipasi (EBA-SP) untuk mendukung pembiayaan sekunder perumahan, dan Dana Investasi Infrastruktur berbentuk Kontrak Investasi Kolektif," ujar Pudjo dalam Sosialisasi Pemanfaatan Pasar Modal Sebagai Alternatif Pembiayaan Infrastruktur di Jabar, di kantor Perwakilan OJK Jabar, Jalan Dago Bandung, Kamis (26/4).

Sampai saat ini, Pemerintah Provinsi Jabar menjadi yang pertama memanfaatkan produk pasar modal dengan penerbitan RDPT untuk pembangunan Bandara Kertajati dengan nilai sebesar 421 miliar rupiah, dengan investor institusi domestik seperti Taspen, BPJSTK, AIA, Danareksa Capital dan DIM.

Penerbitan RDPT bersifat Ekuitas tersebut memanfaatkan BUMD PT BIJB sebagai Perusahaan Sasaran.

Sementara itu Kabag Investasi Daerah Pemerintah Provinsi Jabar Bagdja menyebutkan perlunya kerjasama yang solid antara pemerintah dan pihak swasta serta masyarakat untuk mencapai target pembangunan di Jabar, salah satunya melalui pasar modal.

Ia menyebutkan sejumlah potensi investasi yang dapat dibiayai melalui pasar modal. Antara lain pembangunan 14 ruas jalan tol di Jabar terutama untuk menyelesaikan tol Cisumdawu. Kemudian investasi di bidang air bersih yang akan dibangun di Cirebon, kabupaten Bandung serta di Bandung barat dengan memanfaatkan Waduk Jatiluhur.

Di bidang energi terbarukan, BUMD Jabar PT Tirta Gemah Ripah, juga berencana mengembangkan kawasan baru untuk listrik mikro hidro, serta pembangunan pengolahan sampah berbasis energi terbarukan di TPA Nambo.

tgh/AR-2

Komentar

Komentar
()

Top