Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan Energi

Pemerintah Berkomitmen Kembangkan EBT

Foto : ANTARA/Abriawan Abhe

PLTB Diresmikan - Presiden Joko Widodo keluar dari turbin kincir angin usai meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Desa Mattirotasi, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, Senin (2/7). PLTB dengan kapasitas 75 megawatt itu akan membantu pasokan listrik di Wilayah Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) dengan kekuatan putaran 30 buah turbin kincir angin.

A   A   A   Pengaturan Font

SIDRAP - Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintah berkomitmen akan terus mengembangkan pembangkit listrik dengan energi baru terbarukan (EBT).

"Tidak hanya di Kabupaten Sidrap saja, tetapi juga telah dikerjakan dan selesai 80 persen juga di PLTB di Kabupaten Jeneponto. Selain itu juga sudah dikerjakan juga di Kabupaten Tanah Laut dan akan dimulai segera.

Kita harapkan pembangunan PLTB juga dilakukan segera di Jawa Barat yaitu Kabupaten Sukabumi," kata Presiden saat meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Provinsi Sulawesi Selatan, Senin (2/7).

Menurut Presiden, PLTB Sidrap ini merupakan PLTB terbesar yang beroperasi di Indonesia.

PLTB ini memiliki 30 kincir angin dengan tinggi menara 80 meter dan panjang baling-baling 57 meter, masing-masing menggerakkan turbin berkapasitas 2,5 MW, sehingga total kapasitas yang dihasilkan oleh 30 turbin adalah 75 MW.

Banyaknya kincir angin ini pun sempat membuat Presiden berseloroh bahwa dirinya merasa sedang berada di Negeri Kincir Angin, Belanda. "Saya lihat baling-balingnya muter semuanya.

Artinya, angin di sini lebih dari cukup. Tadi, saya merasa ini kayak di yang banyak seperti ini (kincir), di mana? Ya di Belanda. Kok serasa di Belanda gitu. Kayak di Eropa, tapi kita di Sidrap," ujar Presiden.

Selain tenaga angin, Presiden menuturkan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar dalam pengembangan energi baru terbarukan lainnya, baik itu panas bumi (geotermal), energi matahari, hingga energi air.

"Panas bumi (geotermal) yang kita memiliki potensi sebanyak 29.000 MW dan baru dikerjakan kurang lebih 2.000 (MW). Artinya, 10 persennya pun belum.

Kemudian, kita memiliki pembangkit listrik tenaga matahari, pembangkit listrik tenaga air, yang saya kira potensinya juga sangat besar," ucap Presiden.

Masih di tempat yang sama, Presiden juga meresmikan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Punagaya berkapasitas 2 x 100 MW, dan PLTU Jeneponto Ekspansi dengan kapasitas 2 x 135 MW.

Peresmian dilakukan dengan menandatangani prasasti. Presiden pun berharap target bauran energi baru terbarukan sebesar 23 persen pada tahun 2025 bisa diselesaikan. fdl/AR-2

Penulis : Muhamad Umar Fadloli

Komentar

Komentar
()

Top