Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebutuhan Pokok

Pemerintah Belum Serius Perkuat Ketahanan Pangan Rakyat

Foto : ISTIMEWA

AIRLANGGA HARTARTO Menko Perekonomian - Rapat kali ini merupakan tindak lanjut dari arahan Bapak Presiden terkait dengan ketersediaan pangan strategis, yang sampai bulan Juli ini relatif aman, baik dari sisi pasokan maupun stabilitas harga.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah dinilai belum serius memperkuat ketahanan pangan nasional. Upaya ke ranah itu masih sebatas wacana dan belum ada tindakan nyata untuk memperkuat produksi pangan dalam negeri. Ketahanan pangan yang diklaim pemerintah saat ini lebih ditekankan pada ketersediaan pangan yang dipenuhi dari impor, bukan produksi dalam negeri.

Sekretaris Jenderal Sarikat Pengorganisasian Rakyat (SPR), Nining Erlina Fitri, yang diminta pendapatnya dari Jakarta, Jumat (1/7), mengatakan penekanan pada upaya memenuhi kebutuhan dengan produksi lokal itu baru pada tataran konsep, belum ada program nyata untuk mendiversifikasi dan memperkuat pangan lokal.

"Tidak ada penekanan pada kemandirian, produksi dalam negeri itu tidak ada. Lihat saja gandum impor, gula impor, bawang putih, cabai, semua produk pangan strategis kita impor semua," kata Nining.

Antisipasi terhadap krisis pangan global, menurut Nining, hanya bisa dikerjakan kalau pemerintah sungguh-sungguh membangun pertanian keluarga yang menjadi penopang utama pertanian nasional saat ini, bukan korporasi yang fokus pada impor.

Masalah utama pertanian keluarga Indonesia adalah lahan yang sempit rata-rata 0,3 hektare saja. Bahkan banyak buruh tani di perdesaan yang sama sekali tidak punya lahan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top