Minggu, 17 Nov 2024, 16:10 WIB

Pemerintah AS Hentikan Pengiriman Chip Canggih untuk Teknologi AI

Ilustrasi Chip Canggih

Foto: Shutterstock

Pemerintah AS telah memerintahkan Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC) untuk menghentikan pengiriman chip canggih ke pelanggan China yang sering digunakan dalam aplikasi kecerdasan buatan (AI), mulai Senin, 11 November 2024. 

Dilansir dari Reuters, Departemen Perdagangan AS mengirimkan surat yang memberlakukan pembatasan ekspor pada chip dengan desain 7 nanometer atau lebih maju yang ditujukan ke China, yang biasanya digunakan untuk akselerator AI dan unit pemrosesan grafis (GPU).

Langkah ini muncul hanya beberapa minggu setelah TSMC melaporkan kepada Departemen Perdagangan bahwa salah satu chip-nya ditemukan dalam prosesor AI milik Huawei, seperti yang dilaporkan oleh Reuters bulan lalu. Penelitian dari firma Tech Insights menemukan chip TSMC tersebut dalam produk Huawei, yang menunjukkan potensi pelanggaran terhadap aturan ekspor.

Huawei, yang menjadi pusat perhatian tindakan AS ini, telah masuk dalam daftar perusahaan dengan pembatasan perdagangan. Hal ini berarti pemasok harus memperoleh lisensi untuk mengirimkan teknologi atau barang kepada Huawei. Lisensi yang memungkinkan dukungan terhadap pengembangan AI Huawei kemungkinan besar akan ditolak. Akibatnya, TSMC menghentikan pengiriman chip kepada perusahaan desain chip asal China, Sophgo, setelah ditemukan chip serupa pada prosesor AI Huawei.

Reuters belum dapat memastikan bagaimana chip TSMC tersebut bisa berada di prosesor Ascend 910B milik Huawei, yang dirilis pada 2022 dan dianggap sebagai chip AI paling canggih yang pernah dibuat oleh perusahaan China.

Pembatasan terbaru ini mempengaruhi banyak perusahaan lain, memungkinkan AS untuk menilai apakah ada perusahaan lain yang mungkin mengalihkan chip ke Huawei untuk digunakan dalam prosesornya. 

TSMC juga telah memberitahu klien yang terkena dampak bahwa pengiriman chip akan dihentikan mulai Senin.

Departemen Perdagangan AS menolak memberikan komentar terkait hal ini. Sementara itu, Kementerian Ekonomi Taiwan menyatakan bahwa TSMC telah melakukan diskusi rutin dengan pemerintah terkait kontrol ekspor dan menegaskan akan mematuhi semua regulasi domestik maupun internasional. 

Juru bicara TSMC juga menyatakan bahwa perusahaan tersebut adalah "perusahaan yang taat hukum" dan berkomitmen mematuhi semua peraturan yang berlaku, termasuk kontrol ekspor.

Surat komunikasi dari Departemen Perdagangan AS, yang dikenal sebagai "is informed letter," memungkinkan pemerintah untuk segera memberlakukan persyaratan lisensi baru tanpa melalui proses peraturan yang panjang.

Media China yang meliput industri semikonduktor, Ijiwei, melaporkan bahwa TSMC telah memberi tahu perusahaan desain chip asal China bahwa mereka akan menghentikan pengiriman chip 7 nanometer atau di bawahnya untuk pelanggan AI dan GPU mulai 11 November.

Langkah ini diambil di tengah kekhawatiran dari para anggota parlemen AS, baik dari Partai Republik maupun Demokrat, mengenai kurangnya kontrol ekspor yang memadai terhadap China serta penegakan aturan oleh Departemen Perdagangan.

Pada 2022, Departemen Perdagangan mengirim surat “is informed” kepada Nvidia dan AMD yang membatasi kemampuan mereka mengekspor chip terkait AI ke China, serta kepada produsen peralatan chip seperti Lam Research, Applied Materials, dan KLA untuk membatasi pengiriman alat pembuatan chip canggih ke China.

Pembatasan tersebut kemudian dijadikan aturan yang berlaku untuk perusahaan-perusahaan lainnya. Meski begitu, AS mengalami keterlambatan dalam memperbarui aturan ekspor teknologi ke China. Pada Juli lalu, pemerintahan Biden telah menyusun aturan baru terkait ekspor peralatan pembuatan chip dan berencana menambahkan sekitar 120 perusahaan China ke daftar entitas dengan pembatasan, termasuk pabrik chip dan pembuat alat terkait.

Namun, meski ada rencana penerbitan aturan pada bulan Agustus dan target sementara lainnya, aturan tersebut hingga kini belum diterbitkan, memperpanjang ketidakpastian bagi para pemain industri.

Redaktur: Muhammad Ihsan Karim

Penulis: Muhammad Ihsan Karim

Tag Terkait:

Bagikan: