Pemda Perlu Aktif Mobilisasi Pangan
Arief pun menyampaikan, keterbukaan informasi untuk dapat menghubungi langsung NFA juga telah disampaikan di hadapan peserta Rapat Koordinasi Terbatas Tim Pengendali Inflasi Pusat Pusat (TPIP) dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) wilayah Sulawesi, Kalimantan, Papua dan Maluku terdiri atas 15 perwakilan gubernur bersama Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto , di Pontianak, Kalimantan Barat Jumat (25/11).
Kepala Bapanas itu menyebutkan hingga Jumat (24/11), NFA telah melakukan fasilitasi mobilisasi pangan dari daerah surplus ke daerah defisit sebanyak 5 ribu ton untuk sejumlah komoditas, seperti beras, bawang merah, cabai keriting, cabai rawit merah, jagung, telur ayam ras, daging ayam ras, gula konsumsi, minyak goreng, livebird atau ayam hidup, dan sapi hidup. Dari sejumlah komoditas tersebut jagung menjadi komoditas dengan volume terbanyak sekitar 3.500 ton.
"Aksi tersebut dijalankan secara business to business (B2B) melalui sinergi antara NFA, Pemda, Asosiasi Petani dan Peternak, dan Pelaku Usaha," jelas Arief.
Upaya mobilisasi pangan ini sejalan dengan hasil telaah Kemenko Perekonomian, yang menyebutkan tantangan utama pengendalian inflasi di daerah perbatasan perlu menjadi perhatian lebih terutama berkaitan dengan kelancaran distribusi, ketersediaan infrastruktur, dan ketersediaan pasokan.
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya