Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengelolaan Anggaran - Pembangunan Gedung Kuliah IAIN Surakarta Dibiayai SBSN

Pembiayaan Sukuk Negara Capai Rp22,53 Triliun

Foto : Koran Jakarta/M.Fachri

DIBIAYAI SUKUK NEGARA - Dirjen PengelolaanPembiayaan dan Risiko, Kemenkeu, Luky Alfirman, bersama Rektor IAIN Surakarta, Mudofir dan Dirjen Pendidikan Islam Kemenag, Kamaruddin Amin saat peletakan batu pertama pembangunan gedung perkuliahan IAIN Surakarta di Kartasura, Senin (23/7). Pendirian gedung perkuliahan ini difasilitasi Surat Berharga Syariah Negara atau Sukuk Negara.

A   A   A   Pengaturan Font

SURAKARTA - Pemerintah memastikan komitmen memperbesar dan memperluas sistem pembiayaan proyek melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara bagi sejumlah kementerian dan lembaga.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kemenkeu, Luky Alfirman, menuturkan pada tahun 2018 nilai pembiayaan proyek SBSN/Sukuk Negara meningkat menjadi 22,53 triliun rupiah, yang terdiri dari 587 proyek yang tersebar di 34 provinsi pada tujuh kementerian dan lembaga.

"SBSN adalah bagian dari upaya untuk memperkuat kapasitas pembiayaan APBN, pemerintah senantiasa terus mengembangkan berbagai instrumen pembiayaan," kata Luky saat memberikan sambutan dalam Dialog Kinerja Pembiayaan Proyek Infrastruktur Melalui SBSN Tahun 2018, di Surakarta, Senin (23/7).

Selain sebagai salah satu instrumen pembiayaan negara, lanjutnya, penerbitan SBSN juga bertujuan untuk mendorong pertumbuhan dan pengembangan pasar keuangan syariah dalam negeri, dan mengembangkan alternatif instrumen investasi.

Ketujuh kementerian dan lembaga yang tahun ini mendapatkan SBSN, yaitu Kementerian Perhubungan, Kementerian Agama, dan Kementerian PUPR, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, dan Badan Standardisasi Nasional.

Penyelenggaraan forum dialog kinerja untuk meningkatkan koordinasi terkait kebijakan pembiayaan proyek SBSN, mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan proyek SBSN, dan merumuskan alternatif solusi untuk mendorong kinerja pelaksanaan proyek SBSN oleh K/L. Forum Dialog Kinerja ini diikuti oleh jajaran pimpinan unit Eselon I Kementerian/Lembaga (K/L), Pemrakarsa Proyek SBSN, serta stakeholders pembiayaan proyek SBSN.

Bangun Gedung Kuliah

Melalui forum ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelaksanaan proyek infrastruktur melalui SBSN dan sebagai sarana knowledge sharing terkait kendala-kendala yang terjadi dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan proyek selama ini dan problem solving atas kendala-kendala tersebut.

Sebagai salah satu rangkaian acara tersebut dilakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung perkuliahan IAIN Surakarta di Kartasura yang dibiayai melalui Sukuk Negara, yaitu Gedung Pendidikan Terpadu dan Gedung Pusat Bahasa.

Pembiayaan SBSN untuk gedung perkuliahan di IAIN Surakarta ini merupakan untuk yang kedua kalinya, setelah pertama kali pada tahun 2017, SBSN membiayai pembangunan gedung pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) dan Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Surakarta.

Rektor IAIN Surakarta, Mudofir, menuturkan tahun ini menjadi proyek kedua pembangunan gedung yang dibiayai oleh SBSN. Untuk Gedung Pendidikan Terpadu dan Gedung Pusat Bahasa senilai 50 miliar rupiah. "Tahun lalu, Sukuk Negara digunakan untuk membangun gedung senilai 45 miliar rupiah," tuturnya.

Pada kesempatan yang sama Dirjen Pendidikan Islam Kemenag, Kamaruddin Amin, menuturkan Sukuk Negara berhasil memberikan kontribusi yang besar bagi pendidikan tinggi Islam di Indonesia. Sejak 2015, banyak bangunan baru yang dibangun melalui pembiayaan Sukuk Negara. Berkat pembangunan yang dibiayai oleh Sukuk Negara akses bagi calon mahasiswa pendidikan tinggi agama Islam semakin terbuka.

Secara umum, pembiayaan SBSN untuk proyek di lingkungan Kementerian Agama telah dilakukan sejak tahun 2014 dengan total pembiayaan sampai dengan tahun 2018 mencapai 6,34 triliun rupiah. Pembiayaan tersebut digunakan untuk pembangunan proyek asrama haji, kantor urusan agama dan manasik haji, madrasah, serta Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri.

Adapun pembiayaan SBSN untuk gedung perkuliahan di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) rutin dilakukan sejak tahun 2015 dengan akumulasi nilai pembiayaan sampai dengan tahun 2018 mencapai 3,53 triliun. Total sebanyak 54 PTKIN (dari total 57) telah mendapatkan pembiayaan dari SBSN secara bergantian setiap tahun.

ahm/AR-2

Komentar

Komentar
()

Top