Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penyaluran KUR 2018 - Pemerintah Yakin Penyaluran KUR ke Sektor Produktif 2018 Bisa Rp60 Triliun

Pembiayaan Sektor Produktif Dipacu

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Pemerintah akan meningkatkan porsi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) ke sektor produktif tahun depan. Peningkatkan penyaluran pembiayaan sektor produktif itu dimaksudkan untuk memberika daya dorong bagi pertumbuhan ekonomi nasional tahun depan.

"Kita percaya untuk tahun depan bisa dapat 50 persen," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, di Jakarta, Jumat pekan lalu. Darmin optimistis target sebanyak 50 persen penyaluran KUR kepada sektor produksi bisa tercapai. Keyakinan tersebut didasarkan pada performa penyaluran KUR tahun ini yang sudah mencapai 44 persen hingga akhir November 2017.

Sektor produksi tersebut, di antaranya sektor perikanan, perkebunan, pertanian, peternakan, industri, konstruksi, maupun jasa. "Kita akan membahas lebih dalam dan mendorong KUR untuk peremajaan perkebunan, peternakan, dan perikanan," kata Darmin. Terkait dengan pemberian KUR untuk sektor perdagangan online atau e-Dagang, Darmin mengatakan pemerintah tidak akan memberikan perlakuan khusus karena pelaku usaha sektor tersebut bisa mendapatkan dari KUR untuk sektor perdagangan.

"Untuk KUR itu, tidak ada yang khusus, sama saja untuk perdagangan, (dengan plafon, red.) bisa sampai 500 juta rupiah," kata Darmin. Seperti diketahui, pemerintah menargetkan penyaluran KUR pada 2018 sebesar 120 triliun rupiah. Jumlah penyaluran KUR tersebut meningkat dari asumsi untuk tahun ini sebesar 100 triliun rupiah.

Pemerintah mengungkapkan dengan menitikberatkan pada sektor produktif maka akan berdampak pada peningkatan kontribusi terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) sekaligus memberikan nilai tambah, dan penyerapan tenaga kerja.

Potensi Besar

Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM, Yuana Sutyowati, mengatakan alokasi dana untuk KUR tersebut sudah diputuskan oleh KKSK (Komite Kebijakan Sektor Keuangan) Kementerian Keuangan beberara waktu lalu. "Besarnya alokasi dana untuk KUR dan penurunan tingkat bunga tersebut diharapkan memberikan nilai tambah bagi UMKM (usaha mikro kecil dan menengah) kita," kata Yuana, beberapa waktu lalu.

Yuana menguraikan segmen UMKM yang jumlahnya mencapai 59 juta, masih sangat potensial untuk digarap. "Apalagi data BI menunjukkan dari jumlah itu baru 19,1 persen yang tersentuh oleh bank, artinya masih 80,9 persen yang belum diakses perbankan," katanya. Sementara itu, Direktur Kredit Mikro dan Ritel Bank BRI, Priyastomo, menambahkan pemberian KUR untuk sektor produksi bisa memberikan dampak positif bagi penyediaan lapangan kerja.

Pihaknya bisa memenuhi target penyaluran KUR untuk sektor produksi seperti yang diminta oleh pemerintah. "Tahun ini kita 41 persen, tahun depan bisa mencapai 50 persen, karena produksi itu multiplier effect lebih banyak buat tenaga kerja dan produksi," ujarnya.

Hingga akhir November 2017, penyaluran KUR dari BRI 68,2 triliun rupiah atau 96 persen dari target perseroan. Secara keseluruhan, realisasi KUR hingga akhir November 2017 91,3 triliun rupiah atau sekitar 85,6 persen dari target.

mad/Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top