Senin, 09 Des 2024, 18:57 WIB

Pembelajaran Coding dan AI Dukung Pengembangan Literasi

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti.

Foto: istimewa

JAKARTA - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, mengatakan pembelajaran coding dan artificial intelligence (AI) dapat mendukung pengembangan literasi dasar. Dia berharap keberadaan teknologi seperti coding dan AI dapat memperkuat keterampilan kolaborasi, kreativitas, dan literasi digital, yang sangat dibutuhkan di dunia kerja digital saat ini.

"Meskipun ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa literasi dasar lebih penting, kami percaya bahwa penguasaan teknologi justru akan mendukung perkembangan literasi dan numerasi anak-anak kita,” ujar Mu'ti, dalam keterangannya, Minggu (8/12).

Dia menyebut, ada beberapa pro dan kontra terhadap kebijakan pembelajaran coding dan AI. Meski demikian, pihaknya lebih banyak menerima respon positif terkait pentingnya keterampilan digital bagi anak-anak Indonesia.

Mu'ti melanjutkan, pentingnya pembelajaran coding dan kecerdasan buatan sebagai bagian dari upaya mempersiapkan generasi muda yang kompetitif dan mampu bersaing di kancah global. Menurutnya, dengan perkembangan pesat teknologi digital saat ini, keterampilan seperti coding dan AI akan sangat membantu anak-anak Indonesia untuk menghadapi tantangan zaman.

“Seperti yang kita ketahui, banyak negara maju sudah memulai pengajaran teknologi tinggi seperti coding dan AI sejak dini. Kami juga berencana untuk memperkenalkan pembelajaran ini mulai dari sekolah dasar, dengan rencana menjadikannya sebagai mata pelajaran pilihan pada tahun ajaran 2025-2026,” jelasnya.

Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Fajar Riza Ul Haq menyampaikan pengintegrasian coding dan kecerdasan buatan ke dalam kurikulum pembelajaran merupakan langkah strategis dalam mempersiapkan siswa menghadapi era digital. Menurutnya, mata pelajaran ini bersifat pilihan dan akan diterapkan di sekolah yang memiliki kesiapan dari segi sarana, infrastruktur, serta kemampuan siswa.

“Dengan integrasi ini, siswa Indonesia diharapkan dapat bersaing di kancah global dan berkontribusi pada daya saing bagsa, sejalan dengan visi Asta Cita pemerintah untuk pengembagan SDM unggul di bidang sains, teknologi, dan pendidikan,” terangnya.

Dia berharap rencana pengintegrasian pembelajaran coding dan kecerdesan buatan akan dapat memberikan dampak yang nyata ke depan. Menurutnya, digitalisasi pendidikan tak hanya dapat meningkatkan kualitas peserta didik, namun juga membuat gurunya menjadi lebih terbantu dan kreatif saat menyampaikan materi pembelajaran.

“Sebagai bagian dari program Quick Win pemerintah, rencana ini diharapkan mampu memberikan dampak nyata dalam waktu dekat. Digitalisasi pendidikan tidak hanya dapat meningkatkan kualitas siswa, tapi juga membantu guru dalam menyampaikan materi menjadi lebih efisien,” tuturnya.

Wamendikdasmen, Atip Latipulhayat, menekankan pentingnya pemahaman tentang coding dan AI sebagai bagian dari literasi digital. Menurutnya, jangan sampai generasi muda Indonesia tidak tertinggal dalam hal penguasaan teknologi sehingga penting untuk mengenalkan teknologi sejak dini mengingat dunia digital yang semakin kompleks.

“Coding dan AI bukanlah hal yang menakutkan, justru mereka akan membuka peluang besar bagi anak-anak untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi," ucapnya.

Redaktur: Sriyono

Penulis: Muhamad Ma'rup

Tag Terkait:

Bagikan: