
Pembaruan Museum Wayang untuk Wujudkan Jakarta sebagai Pusat Budaya
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi saat meresmikan wajah baru Museum Wayang, di kawasan Kotatua, Jakarta Barat, Jumat (24/1).
Foto: ANTARA/Lia Wanadriani SantosaJAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan pembaruan Museum Wayang melalui tata pamer dan penambahan teknologi imersif merupakan bagian dari upaya mewujudkan Jakarta sebagai pusat budaya dan sejarah.
"Jadi pembaruan museum ini adalah salah satu bentuk komitmen dari pemerintah provinsi DKI Jakarta untuk meningkatkan daya tarik museum bagi masyarakat. Kami berharap bisa mewujudkan Jakarta sebagai pusat budaya dan pusat sejarah Indonesia," ujar Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi di Jakarta, Jumat.
Menurut Teguh, Museum Wayang menjadi salah satu dari destinasi sejarah dan budaya di Jakarta. Pembaruan yang dilakukan pada museum yang berada di bawah naungan Unit Pengelola Museum Seni Dinas Kebudayaan DKI Jakarta itu pun tak semata untuk memikat wisatawan khususnya generasi muda, tetapi juga untuk melestarikan benda-benda sejarah beserta nilai-nilai di dalamnya.
"Karena itulah kemudian wajah baru ini juga tidak semata-mata hanya wajahnya, tapi juga ada esensinya bagaimana kita melindungi, bagaimana kita elemen-elemen di Museum Wayang itu dari sisi layout-nya, dari sisi ruangannya, kemudian sirkulasi udaranya," kata dia.
Terkait wajah baru Museum Wayang, menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Mochamad Miftahulloh Tamary meliputi tata pamer dan ruang imersif Museum Wayang, yang diharapkan mampu menjawab tantangan Jakarta sebagai kota global.
Untuk tata pamer, yakni dengan penataan koleksi wayang, topeng dan boneka pada bangunan lama Museum Wayang. Penataan ini menampilkan vitrin (etalase) yang minimalis serta fokus utama pada koleksi yang berpadu dengan keindahan bangunan cagar budaya.
??????Selain itu ada juga sentuhan teknologi yang ditambahkan melalui digital "wayfinder" (petunjuk navigasi), peta persebaran wayang, silsilah wayang dan lini masa perkembangan wayang. Selain itu permainan gamelan dan papan informasi digital guna menambah pengalaman kunjungan di Museum Wayang.
- Baca Juga: Subsidi Bunga Pinjaman 90 Persen untuk UMKM
- Baca Juga: TNI AL Tingkatkan Patroli Pascapembongkaran Pagar
Hal lain yang juga menjadi sorotan, yakni ruang interaktif imersif yang mempertemukan dunia fisik dan realitas digital atau simulasi. Inovasi teknologi ini menghadirkan cara baru dalam berkomunikasi serta berinteraksi.
Teknologi imersif ini mencakup Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR) dan Mixed Reality (MR). Ruang imersif di museum dilengkapi Area Super Hologram, Ruang Imersif 360, Permainan Interaktif yang dapat dinikmati oleh semua kalangan masyarakat.
Pemprov DKI berupaya mendekatkan museum dengan teknologi yang membantu memberikan tidak hanya wawasan atau pengetahuan baru, tetapi juga pengalaman menarik ketika berkunjung ke museum.
"Tata kelola museum yang melestarikan seni dan budaya melalui teknologi informasi harus dilakukan. Pendekatan teknologi ini diharapkan mampu membawa lebih banyak pengunjung muda dan juga menjadi ujung tombak pelestarian budaya bangsa," ujar Miftahulloh. Ant
Berita Trending
- 1 Inter Milan Bidik Puncak Klasemen Serie A
- 2 Di Forum Dunia, Presiden Prabowo Akui Tingkat Korupsi Indonesia Mengkhawatirkan
- 3 Polda Kalimantan Tengah Proses Oknum Polisi dalam Kasus Penipuan Pangkalan Gas Elpiji
- 4 Program KPBU dan Investasi Terus Berjalan Bangun Kota Nusantara
- 5 India Incar Kesepakatan Penjualan Misil dengan Filipina Tahun Ini
Berita Terkini
-
ToT, AS akan Bantu Merancang Reaktor Nuklir untuk India
-
Kemenperin: Yakin Saja, Penggunaan Energi Ramah Lingkungan Jauh Lebih Hemat dibanding Fosil
-
Laudato Si’ di Indonesia: Menelusuri Akar Masalah Kerusakan Lingkungan dan Dampaknya Bagi Para Pengungsi
-
Drone Berhulu Ledak Hantam Pelindung Radiasi PLTN Chernobyl, Ukraina Tuding Russia
-
Presiden Targetkan 6 Juta Siswa Sudah Terima Program MBG Akhir Juli 2025