Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sarana Transportasi

Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Sudah 91,7%

Foto : ANTARA/RAISAN AL FARISI

Uji operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyampaikan bahwa progres pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) sudah mencapai 91,70 persen, sehingga diperkirakan siap beroperasi pada Juni 2023 mendatang.

Pelaksana Tugas, Direktur Jenderal Perkeretaapian, Risal Wasal, dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi V DPR di Jakarta, Kamis (8/12), mengatakan proyek KCJB yang direncanakan dibangun sepanjang 142,3 kilometer (km) tersebut akan memiliki empat stasiun yakni Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Padalarang, Stasiun Tegalluar, dan satu Depo di Tegalluar.

Dia menjelaskan progres Stasiun Halim sudah mencapai 74,19 persen, Stasiun Karawang 72,72 persen, Stasiun Padalarang 11,19 persen, Stasiun Tegalluar 86,29 persen, dan Depo Tegalluar mencapai 76,67 persen. Sedangkan, pengerjaan jembatan mencapai 97,27 persen, konstruksi tanah dasar (subgrade) mencapai 80,41 persen, dan pengerjaan terowongan mencapai 99,48 persen.

Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) sebagai regulator katanya turut menyiapkan operasional melalui sertifikasi sumber daya manusia, pengujian kelayakan sarana dan prasarana, serta penilaian keamanan.

"Untuk mendukung pengoperasian pada Juni 2023, didahului dengan commissioning test, integrasi, serta trial pengoperasian," jelas Risal.

PT KAI tengah menyiapkan dua layanan kereta api yang akan mendukung konektivitas KCJB, yakni LRT Jabodebek dan KA Feeder KCJB. Selaku pimpinan konsorsium pembangunan proyek KCJB, PT KAI menyampaikan bahwa penumpang dapat langsung berpindah dari Stasiun LRT Jabodebek Halim ke Stasiun KCJB Halim karena kedua layanan tersebut telah terintegrasi pada lokasi yang sama.

Di Stasiun Padalarang, KAI menyediakan layanan KA Feeder yang jadwalnya menyesuaikan dengan jadwal kedatangan KCJB. Waktu tempuh KA Feeder KCJB untuk menuju Stasiun Bandung hanya 18 menit.

Dengan menggunakan layanan kereta api yang sudah terkoneksi tersebut, total waktu yang dibutuhkan antara pusat Kota Jakarta dan Bandung sekitar satu jam perjalanan.

Jalur Terpisah

Pengamat Transportasi dari UnikaSoegijapranata, Djoko Setijowarno, mengatakan Indonesia dapat belajar dari Tiongkok yang memiliki hamparan daratan (continental) yang cukup luas, dengan menggunakan kereta sebagai salah satu tulang punggung (backbone) transportasi penggerak ekonomi, bukan jalan tol atau pesawat terbang.

"Setelah kereta cepat di Tiongkok berjalan, mereka pindahkan transportasi barang pakai kereta konvensional, sehingga jalur transportasi barang dan orang benar-benar terpisah, dan frekuensi logistik bisa tinggi dan bersaing. Ini yang harus kita contoh dan bisa diterapkan di Indonesia," kata Djoko.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top