Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemindahan Ibu Kota I Ruang-ruang Rusun untuk ASN Dibangun secara Terpadu

Pembangunan di IKN Membutuhkan 9,5 Juta Ton Baja

Foto : ISTIMEWA

PURWONO WIDODO Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia - IKN itu kalau sampai tahap lima, tahun 2035 atau sampai selesai, butuh bajanya sekitar 9,5 juta ton.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kebutuhan baja untuk mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) hingga tahap akhir mencapai 9,5 juta ton. Pembangunan IKN tahap awal diperkirakan membutuhkan sekitar 500.000 hingga 700.000 ton baja. Kebutuhan baja akan meningkat pada tahap pembangunan selanjutnya dengan perkiraan lebih dari satu juta ton.

"IKN itu kalau sampai tahap lima, tahun 2035 atau sampai selesai, butuh bajanya sekitar 9,5 juta ton. Jadi per tahunnya untuk tahap awal itu, mungkin 500-700 ribu ton. Untuk (tahap) yang berikutnya, baru di atas satu juta ton," kata Ketua The Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) atau Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia, Purwono Widodo, di Jakarta, Senin (6/11).

Seperti dikutip dari Antara, Purwono mengatakan pihaknya bersama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga tengah bekerja sama untuk merealisasikan permintaan baja dalam pembangunan IKN.

Purwono mendorong agar pemerintah selalu menggunakan baja yang diproduksi dalam negeri untuk mendukung pembangunan IKN. Dia juga optimistis produsen baja dalam negeri dapat memenuhi permintaan baja tersebut.

"Kalau ditanya tahun ini targetnya seperti apa, kami masih optimistis karena biasanya spending dari proyek pemerintah di dua bulan terakhir itu dikejar supaya nggak lompat tahun," kata Purwono.

Mewakili asosiasi industri baja, Purwono mengatakan penyelesaian target pemenuhan kebutuhan baja untuk pembangunan IKN hingga 2024 menjadi salah satu isu yang akan dibahas dalam IISIA Business Forum mendatang.

Sangat Signifikan

Dia memandang peran industri baja untuk mendukung pembangunan IKN sangat signifikan. Purwono mengingatkan negara yang menginginkan kemajuan juga harus mendukung industri baja dalam negeri untuk tumbuh. "Mumpung kumpul dengan para stakeholder dan mendapatkan masukan-masukan, nanti kita berbicara mengenai industri baja ke depan (saat IISIA Business Forum 2023)," kata Purwono.

IISIA Business Forum akan berlangsung pada 9-11 November 2023 di ICE BSD, Tangerang Selatan. Forum yang mempertemukan seluruh pemangku kepentingan itu diharapkan mampu memberikan jawaban atas sejumlah tantangan yang dihadapi industri besi dan baja.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Iwan Suprijanto, mengungkapkan ruang-ruang unit rumah susun (Rusun) untuk ASN dan staf Hankam di IKN Nusantara dibangun secara terpadu.

"Desain ruang-ruang unit Rusun ASN di IKN Nusantara harus dibangun secara terpadu (compact)," ujar Iwan.

Iwan mengatakan konsep kota IKN mengadopsi konsep kota terpadu dan mayoritas ASN yang pindah ke sana merupakan ASN generasi millenial. Contohnya, ruang dapur unit rusun ASN di IKN dirancang minimalis karena perilaku ASN millenial yang jarang masak dan cenderung menghangatkan makanan.

Direktorat Jenderal Perumahan menampilkan mock up unit Rusun ASN dan Hankam di IKN Nusantara dalam acara Konstruksi Indonesia yang digelar Kementerian PUPR selama tiga hari pada Rabu (1/11) hingga Jumat (3/11).

Dalam mock up tersebut, unit Rusun ASN di IKN terdiri dari ruang keluarga yang juga bersatu dengan ruang makan, ruang dapur dan ruang multifungsi yang dapat difungsikan sebagai ruang cuci, jemur, dan setrika baju.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top