Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sektor Perikanan

Pembangunan "Cold Storage" Apung Bakal Mubazir

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Rencana pemerintah membangun tempat pendingin ikan terapung akan mubazir karena sejauh ini sejumlah fasilitas cold storage di darat tidak dimanfaatkan dengan baik. Selain itu, pemerintah diminta mengkalkulasi berapa banyak jenis ikan di daerah yang ada fasilitas cold storage, mengingat keragaman hasil tangkapan nelayan cenderung sedikit.

Pengamat ekonomi dari Universitas Kristen (Unkris) Kupang, James Adam mengungkapkan, di Nusa Tenggara Timur (NTT), sejumlah fasilitas cold storage belum dimanfaatkan secara maksimal. Dia mencontohkan di dua tempat pelelangan ikan (TPI) Kupang terdapat dua atau tiga cold storage berkapasitas besar tetapi tidak digunakan dengan baik.

"Menurut saya, jika cold storage terapung dibangun apakah tidak mubazir?" katanya kepada Antara di Kupang, NTT, Rabu (4/4).

Hal ini disampaikannya berkaitan dengan rencana pembangunan sold storage terapung yang direncanakan oleh Pemprov NTT dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan NTT dengan cara mengundang investor ke provinsi itu.

Sejauh ini, menurutnya, sejumlah cold storage yang tidak difungsikan tersebut akibat tidak banyaknya ikan yang disimpan di dalam ruangan pendingin yang sudah disiapkan. Dia menilai ada satu cold storage milik Pemkot Kupang yang ada di pasar ikan Falileo yang tidak digunakan dengan baik. "Sekarang justru cold storage itu disewa oleh pihak swasta," tambahnya.

James yang juga saat ini masih sebagai dosen Ilmu ekonomi di Universitas Kristen tersebut menambahkan, belum saatnya NTT membangun cold storage di tengah laut. Sejauh ini, lanjutnya, pembangunan cold storage hanya dibangun di sekitar pelabuhan karena hak tersebut berkaitan dengan tingkat shipping, loading ship dan berbagai hal yang berkaitan dengan pengangkutan di pelabuhan.

Selain mubazir, rencana pembangunan cold storage itu perlu dikaji lagi oleh Pemprov soal berapa banyak jenis ikan yang diekspor ke luar negeri dari hasil tangkapan para nelayan di NTT.

Genjot Ekspor

Sebelumnya, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Timur Ganef Wurgiyanto mengemukakan pemerintah daerah membutuhkan investasi di sektor penyediaan kapal penampung ikan untuk mengangkut hasil-hasil perikanan dan kelautan daerah ini untuk tujuan ekspor.

Langkah itu sebagai tindak lanjut dari rencana pemerintah pusat untuk mendorong peningkatan ekspor komoditas perikanan hasil tangkapan dari nelayan tradisional dari berbagai daerah mulai satu atau dua bulan ke depan.

Guna mendorong produksi hasil tangkapan nelayan tradisional, KKP akan memberikan bantuan alat penangkapan ikan yang ramah lingkungan berupa jaring sebagai pengganti alat tangkap ikan yang dilarang dan masih digunakan nelayan

"Saya beberapa waktu lalu melakukan pertemuan dengan Pelindo IV. Mereka nanti akan membawa cold storage terapung untuk membeli ikan dari nelayan tradisional, dan langsung ekspor dari timur Indonesia," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dalam kunjungan kerjanya ketika berada di Kapal Rainbow Warrior milik Greenpeace di Pelabuhan Papua Barat, beberapa waktu lalu.

Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top