Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pelestarian Lingkungan

Pembangunan "Biodiversity Centre" Dipercepat

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

YOGYAKARTA - Klinik Lingkungan dan Mitigasi Bencana (KLMB) Fakultas Biologi UGM dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sedang mempercepat pembangunan Indonesia Biodiversity Centre, di Fakultas Bilologi UGM. Pusat unggulan yang mengkaji biodiversitas nasional ini ditargetkan diluncurkan pada April 2018.

"Pusat unggulan kajian biodiversitas ini akan jadi pilot project untuk pusat unggulan serupa di beberapa tempat di Indonesia," kata Kepala KLMB Fakultas Biologi UGM, Suratman, seusai acara 2nd Joint Seminar on Biodiversity and Conservation, di Fakultas Biologi UGM, Yogyakarta, Kamis (1/2).

Suratman mengatakan Indonesia merupakan salah satu negara dengan biodiversitas terbesar di dunia. Oleh sebab itu, menjadi kepentingan bersama untuk terus menjaga dan melestarikan keanekaragaman hayati yang ada.

Direktur Jenderal Konservasi dan Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Wiratno, menyebutkan pentingnya sinergi dan kolaborasi dalam pengelolaan kawasan konservasi untuk menjaga kelestarian keanekaragaman hayati Indonesia.

"Perlu usaha bersama dan sinergi antara pemerintah, masyarakat, peneliti, lembaga riset, dan private sector untuk menyelamatkan habitat segala jenis satwa dan tanaman liar Indonesia," kata Wiratno.

Libatkan Masyarakat

Wiratno menyampaikan, saat ini pihaknya telah membangun call center yang memberikan akses ke seluruh masyarakat untuk turut serta terlibat dalam upaya konservasi. Melalui layanan tersebut, masyarakat dapat memberikan informasi segala hal terkait permasalahan konservasi.

Ditjen KSDAE, tambah Wiratno, mendapat mandat untuk mengelola kawasan konservasi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Saat ini Indonesia miliki kawasan konservasi seluas 27,2 juta hektare atau sekitar 30 persen dari luas kawasan hutan di Indonesia. Pengelolaan kawasan konservasi ini sangat penting untuk kepentingan generasi saat ini dan generasi mendatang.

Dekan Fakultas Biologi UGM, Budi S Daryono, menyampaikan pendekatan terintegrasi diperlukan dalam pencapaian pembangunan lingkungan berkelanjutan pada biodiversitas tropis. Melalui langkah tersebut, diharapkan tidak hanya mewujudkan pembangunan berkelanjutan saja, tetapi juga kehidupan manusia yang lebih baik di masa mendatang.

Karena itu, penting membangun jejaring dan berbagi ide, gagasan, serta hasil-hasil riset terkini, salah satunya seperti dengan pelaksanaan joint seminar kali ini. Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama Fakultas Biologi UGM, KLMB Fakultas Geografi, Faculty of Applied Science and Technology University Tun Hussein Onn (UHTM) Malaysia, serta Kementerian Lingkungan Hidup.

n YK/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top