Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Infrastruktur Energi

Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa Diresmikan

Foto : ANTARA/Jessica Helena Wuysang

Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro (tengah) didampingi Gubernur Kalbar Sutarmidji (kiri) dan Plt Bupati Mempawah, Gusti Ramlana (kanan) meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) Siantan di Wajok, Kabupaten Mempawah, Kalbar, Senin (24/9). Kementerian PPN/Bappenas mendukung peningkatan kapasitas keberlanjutan energi terbarukan di Indonesia, salah satunya dengan membentuk Tim Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA) dalam memfasilitasi kontribusi pihak swasta dan dana jangka panjang milik publik untuk masuk ke dalam sektor energi terbarukan, seperti PLTBm di Nias 18 MW, Mentawai 5 MW, Siantan 10 MW serta energi dari sampah perkotaan di TPU Bekasi.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah terus mendorong pengembangan pembangkit listrik yang ramah lingkungan. Selain meningkatkan bauran energi, langkah itu diharapkan bisa mengurangi kebergantungan terhadap energi fosil.

Menteri PPN/ Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro meresmikan pembangkit tenaga listrik swasta atau Independent Power Producer (IPP) Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) Siantan berkapasitas 15 Megawatt (MW) di Kabupaten Mempawah, Pontianak, Kalimantan Barat, Senin (24/9) pagi.

Peresmian PLTBm pertama di Kalimantan Barat ini turut disaksikan Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji dan Bupati Mempawah Gusti Ramlana. PLTBm Siantan menggunakan bahan bakar dari energi baru terbarukan seperti cangkang kelapa sawit dan kayu, sekam padi, tongkol jagung, ampas tebu, serbuk kayu dan limbah pertanian lainnya.

"Kami berharap peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) Siantan 15 MW yang menggunakan bahan baku ramah lingkungan ini dapat mendukung Perusahaan Listrik Negara (PLN) dalam memperbaiki bauran energi atau energy mix dan ketergantungan terhadap fossil fuel," ujar Menteri Bambang dalam keterangan yang diterima di Jakarta, kemarin.

Listrik yang dihasilkan PLTBm Siantan tersebut nantinya akan disalurkan melalui jaringan 20 kilo Volt (kV) milik PLN sepanjang 5,6 kilometer sirkuit (kms) dari titik interkoneksi Gardu Induk (GI) Siantan ke Sistem Khatulistiwa. Saat ini, Sistem Khatulistiwa melayani pelanggan PLN di Pontianak, Kubu Raya, Mempawah, Singkawang, Pemangkat, Sambas dan Bengkayang, dengan daya mampu rata-rata 341 MW dan beban puncak rata-rata mencapai 294 MW.

Tantangan dalam penyediaan listrik di daerah pedalaman adalah pemilihan sumber energi, mengingat tak semua pembangkit listrik dapat bekerja optimal di pedalaman. Salah satu kriteria utama untuk pembangkit di area ini adalah kemampuan mengalirkan listrik secara stabil selama 24 jam. Jenis sumber energi yang mengalirkan listrik secara kontinyu adalah hidro, panas bumi, dan bioenergi, termasuk biogas dan biomassa.

"Proyek PLTBm Siantan ini diharapkan menjadi contoh konsep energi terbarukan berkelanjutan, serta dapat segera direplikasi ke daerah lain, hingga ke daerah 3T atau terdepan, terluar, dan tertinggal di Indonesia," ujar Bambang.

Perkuat Pasokan

PT Energi Infranusantara, perusahaan yang bergerak di sektor energi terbarukan sekaligus anak perusahaan PT Nusantara Infrastructure Tbk, membangun PLTBm Siantan untuk memperkuat pasokan listrik daerah sekaligus berkontribusi dalam pengembangan infrastruktur pembangkit listrik energi baru terbarukan.

"PT Nusantara Infrastructure Tbk memiliki fokus pada pengembangan infrastruktur di Indonesia yang sejalan dengan visi pemerintah," tutur General Manager Corporate Affairs PT Nusantara Infrastructure Tbk, Deden Rochmawaty.

mad/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail

Komentar

Komentar
()

Top