Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Tata Niaga Komoditas

Harga Kedelai di Tingkat Petani Rendah

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Rendahnya harga kedelai di tingkat petani membuat minat produsen pangan untuk menanam kedelai rendah. Jika kondisi ini berlarut larut, RI tak akan bebas dari kebergantungan impor kedelai yang mencapai 90 persen dari total kebutuhan. Karenanya, perlu diambil langkah konkret dan strategis agar minat petani meningkat untuk menanam kedelai.

Laporan Kementerian Pertanian (Kementan) menyebutkan harga kedelai di tingkat hulu yang rendah menyebabkan penurunan minat petani. Harga selama ini dianggap tak wajar, sekitar 6.500 rupiah per kilogram (kg). Namun, semenjak Covid-19, harga naik sekitar 9.000 rupiah per kg, berbeda dengan jagung yang harganya relatif tinggi.

Menurut lembaga pembina sektor pertanian itu, selain masih rendahnya harga jual, rendahnya produktivitas dan hama penyakit kedelai menjadi masalah lain. Meski demikian, Kementan tetap berupaya menggenjot produksi kedelai lokal.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi mengatakan karena keterbatasan anggaran, pihaknya mendorong petani supaya bisa memanfaatkan kredit usaha rakyat (KUR). "Di samping kita juga menggenjot penyediaan benih kedelai yang bermutu, kita kejar ke arah mendekati provitas ideal potensi Litbang yang bisa sampai 3 ton perhektar," imbuh Suwandi di Jakarta, Selasa (19/4).

Kendati produksi rendah, Suwandi menegaskan ketersediaan nasional untuk kedelai aman mencukupi kebutuhan nasional sekitar 200-250 ribu ton per bulan. "Kami tentu perlu backup semua pihak supaya dapat meningkatkan produksi kedelai, baik dari sisi peningkatan produktivitas maupun luas panennya," jelasnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top