Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Peluang "Rebound" Terbuka

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi rebound dalam perdagangan, hari ini (25/1) setelah terkoreksi sehari sebelumnya. Pergerakan IHSG akan dipengaruhi sejumlah sentimen eksternal, meliputi pembukaan ekonomi Tiongkok, meredanya spekulasi mengenai agresivitas bank sentral Amerikar Serikat (AS) atau The Fed, serta penurunan inflasi di beberapa negara.

Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya menilai sentimen eksternal akan dominan dalam mempengaruhi pergerakan IHSG di tengah sepinya sentimen pekan ini seiring masih liburnya bursa saham di sebagian wilayah Asia. Karenanya, Cheril memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Rabu (25/1), bergerak dalam kisaran 6.800-6.900 dengan kecenderungan menguat.

Sebelumnya, IHSG di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (24/1) sore, ditutup melemah seiring dengan penurunan harga komoditas batu bara di tingkat global. IHSG ditutup melemah 14,08 poin atau 0,20 persen ke posisi 6.860,8. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 1,6 poin atau 0,18 persen ke posisi 939,3.

"Untuk IHSG memang tertekan dari saham-saham batu bara mengikuti turunnya harga batu bara akhir-akhir ini," kata Equity Research Analyst Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei saat dihubungi di Jakarta.

Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG masih nyaman bergerak di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor meningkat dengan sektor teknologi tertinggi 3,16 persen, diikuti sektor transportasi & logistik dan sektor barang baku masing-masing naik 1,06 persen dan 0,52 persen.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top