Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
PREDIKSI RUPIAH

Peluang Melemah Terbuka

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi melanjutkan pelemahannya, hari ini (19/1). Kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) dan penyebaran Omicron diperkirakan masih menjadi sentimen negatif bagi rupiah.

Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun kembali naik ke level tertinggi dalam 2 tahun, di atas 1,8 persen, Selasa (18/1). Kenaikan tersebut dikhawatirkan memicu capital outflow karena selisih yield obligasi AS dan Indonesia makin menyempit. Dari dalam negeri, peningkatan kasus omicron memicu kekhawatiran tersendiri.

Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf memperkirakan rupiah berpotensi kembali melemah pada perdagangan, Rabu (19/1). Kurs rupiah diprediksi bergerak di kisaran 14.315-14.360 rupiah per dollar AS.

Sebelumnya, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa (18/1) sore, ditutup melemah 12 poin atau 0,08 persen dari sehari sebelumnya menjadi 14.336 rupiah per dollar AS.

"Pelaku pasar menunggu keputusan kebijakan The Federal Reserve. Bank sentral telah mengindikasikan dapat menaikkan suku bunga pada Maret 2022 untuk mengekang inflasi yang tinggi," kata analis sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta.

Dari Asia, Bank of Japan mempertahankan suku bunganya tidak berubah pada -0,1 persen. Sedangkan, People's Bank of China (PBoC) memicu ekspektasi pelonggaran moneter lebih lanjut setelah menurunkan bunga pinjaman kebijakan satu tahun sebesar 10 basis poin menjadi 2,85 persen. Pergerakan PBoC kontras dengan serangkaian kenaikan bunga yang akan dilakukan The Fed pada tahun ini.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top