Peluang Melemah Terbuka

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperkirakan berbalik melemah, hari ini (22/6), meskipun bersifat terbatas. Pelaku pasar menunggu petunjuk baru soal arah kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai peluang rupiah terbuka lebar jika pidato Gubernur The Fed Jerome Powell tadi malam mengafirmasi kecenderungan kebijakan agresif atau hawkish terkait kenaikan suku bunga acuan di sisa waktu tahun ini. Josua memproyeksikan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Kamis (22/6), bergerak di kisaran 14.925-15.025 rupiah per dollar AS.

Sebelumnya, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir perdagangan, Rabu (21/6), sore menguat 52 poin atau 0,35 persen dari sehari sebelumnya menjadi 14.952 rupiah per dollar AS di tengah penantian testimoni Powell.

"Mata uang Asia dan mata uang utama dunia lainnya umumnya bervariasi, investor masih menantikan testimoni Powell malam ini," kata Pengamat Pasar Uang Lukman Leong di Jakarta.

Powell akan menghadapi Anggota Parlemen AS dalam dua hari kesaksian, sejak hari ini pada pukul 14.00 GMT hingga esok hari, dan akan ditanyai mengenai kepastian kenaikan suku bunga acuan pada bulan Juli dan puncak suku bunga yang diproyeksikan mencapai 5,5 persen sampai 5,7 persen.
Halaman Selanjutnya....