Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Peluang Koreksi Terbuka

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi berbalik terkoreksi, hari ini (20/9) setelah menguat pada awal pekan. Secara fundamental, sentimen data ekonomi dalam negeri masih minim, sementara dari eksternal masih tertekan ekspektasi kenaikan suku bunga acuan oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed secara agresif ke depan.

Analis Artha Sekuritas, Dennies Christoper Jordan, menyatakan dalam perdagangan, Senin (19/9), pergerakan IHSG scara teknikal membentuk candlestick doji pada lower high dan lower low mengindikasikan potensi pelemahan. Karena itu, Dennies memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Selasa (20/9), bergerak terkoreksi dengan support di kisaran support 7.153-7.112, sedangkan resistance di rentang 7.233-7.272.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan ditutup menguat jelang rapat bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed). IHSG ditutup menguat 26,62 poin atau 0,37 persen ke posisi 7.195,49. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 8,72 poin atau 0,86 persen ke posisi 1.024,73.

"IHSG kembali bergerak naik di tengah mayoritas global yang terpantau mengalami pelemahan jelang keputusan kebijakan moneter The Fed yang diproyeksikan kembali mengalami kenaikan agresif," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta.

IHSG justru bergerak melawan arah yang menandakan investor dan pelaku pasar telah mengantisipasi kenaikan suku bunga yang juga masih akan dilakukan Bank Indonesia. Prospek ekonomi global yang diperkirakan Dana Moneter Internasional (IMF) melambat menjadi 0,5 persen pada tahun depan, turut memberikan arahan mengenai strategi kebijakan yang perlu diambil.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top